kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik Iran-Israel, Cadangan BBM Nasional Masih Aman


Kamis, 18 April 2024 / 18:49 WIB
Konflik Iran-Israel, Cadangan BBM Nasional Masih Aman
ILUSTRASI. Kementerian ESDM memastikan pasokan cadangan BBM nasional dalam kondisi aman meskipun tengah terjadi konflik Iran-Israel.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional dalam kondisi aman meskipun tengah terjadi konflik Iran-Israel.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji yakin, konflik Iran dan Israel yang saat ini terjadi tidak akan mengganggu cadangan minyak (BBM) nasional yang saat ini berada di kisaran 30 hari. Terlebih PT Pertamina telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok BBM sesuai kontraknya.

"Kalau sekarang sudah kontrak ke depan. Jadi kalau tidak ada sesuatu yang ekstrem sekali, saya kira masih oke dan cadangan nasional crude kita plus yang ada di kapal in transit kan 30 hari. 10 hari yang ada di refinary, plus 15 hari lagi, totalnya 30 harian. Kalau LPG BBM saya kira aman. Kalau dari situ, insyaallah kita aman," kata Tutuka di Kementerian ESDM Selasa (16/4).

Selain pasokan BBM dan Crude, Tutuka juga menuturkan jika konflik tersebut tidak akan mengganggu proyek-proyek migas nasional. "Menurut saya isu perang ini kan di tataran level politis," sambung Tutuka.

Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional (KPI) Olah 850.000 Barel per Hari di Periode Lebaran

Meski relatif aman dari sisi cadangan dan pasokan, Tutuka mengungkapkan bahwa pemerintah perlu mewaspadai dampak dari konflik tersebut berkaitan dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab, menjadi jalur pelayaran vital bagi tanker minyak yang mengangkut sekitar 30% minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.

"Peran dari selat Hormuz itu penting sekali. Selat hormuz itu bisa dipegang dan dikelola oleh Iran. Jadi sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal itu termasuk pemenuhan pasokan di mana tadi Pertamina sudah kontrak," ungkap Tutuka. 

Konflik antara Iran dan Israel memanaskan harga minyak dunia. Meski begitu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan naik setidaknya hingga Juni 2024.

Sebagaimana diketahui, Iran merupakan salah satu negara produsen minyak terbesar di dunia dengan produksi sekitar 3,9 juta barel per hari (bpd). Ekspor minyak negara tersebut diperkirakan mencapai 1,2 juta bpd pada 2023 lalu.

Adanya konflik tersebut akan menyebabkan harga minyak mentah dunia maupun Indonesia meroket tajam. Jika harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) meningkat dari yang diasumsikan, maka akan juga berpengaruh pada subsidi dan kompensasi BBM serta LPG 3kg turut membengkak.

Biasanya, pilihannya antara pemerintah menambah subsidi energi atau menaikkan harga BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×