kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KRAS pacu bisnis lewat Krakatau Osaka


Kamis, 20 Juli 2017 / 18:34 WIB
KRAS pacu bisnis lewat Krakatau Osaka


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dessy Rosalina

CILEGON. Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, mengatakan bahwa PT Krakatau Osaka Steel (KOS) akan melengkapi produksi baja besar konstruksi yang dipunyai KRAS sebelumnya.

Sebelumnya baja besar konstruksi yang terdiri dari baja tulangan dan siku diproduksi KRAS melalui PT Kakatau Wajatama (KW).

"Kalau di KW besi tulangannya kecil, di KOS ukurannya besar. Sedangkan di KW besi siku yang besar, KOS produksi ukuran besi siku yang kecil," terang Mas Wigrantoro ditemui saat peresmian pabrik PT Krakatau Osaka Steel (20/7).

Sedang pemasarannya diatur oleh perusahaan Krakatau Wajatama Osaka Steel Marketing milik kedua perusahaan tersebut.
Bisa dipastikan kedua perusahaan akan menyuplai keperluan proyek yang sama dalam satu waktu.

Keberadaan KOS bagi KRAS menjadi penting, sebab menambah varian produk baja khususnya untuk jenis long product yang diperlukan untuk konstruksi.

Mas Wigrantoro mengatakan, dengan adanya KOS ditambah KW kapasitas produksi jenis baja long product untuk keperluan konstruksi milik KRAS mencapai satu juta ton per tahun.

"Pabrik ini bisa menjadi jawaban dari keluhan importir dan distributor akan kurangnya jenis barang konstruksi ini, dengan adanya KOS varian produk domestik untuk baja menjadi banyak," ucapnya.

Bagaimana dengan target bisnis di tahun ini? Mas Wigrantoro menyatakan perusahaannya tidak muluk-muluk menetapkan capaian bisnis. "Yang penting laba konsolidasi positif," ujarnya.

Sebab sampai kuartal pertama 2017 perusahaan ini masih merugi US$ 20,7 juta, naik 66% dibanding periode sama tahun lalu USD 59 juta. Diakui Mas Wigrantoro, KRAS melakukan efisiensi dan meningkatkan produksi untuk menghilangkan kerugian tersebut.

"Setidaknya menurunkan beban dari biaya tidak perlu seperti pengadaan barang dan sebagainya, bisa efisien 15%," tukasnya.

KRAS juga tidak terlalu mengharapkan insentif. Asal didukung harga gas dan listrik turun itu dianggap KRAS lebih dari insentif. Untuk saat ini KRAS masih memperoleh harga gas US$ 9,63 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×