kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandala Jajaki Kerjasama dengan 3 Perusahaan Migas


Selasa, 27 Oktober 2009 / 08:58 WIB
Mandala Jajaki Kerjasama dengan 3 Perusahaan Migas


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Mandala Airlines tengah menjajaki kerjasama angkutan penerbangan dengan tiga perusahaan minyak dan gas (migas), yaitu Eni Spa Italia, Star Energy, dan Chevron Pacific Indonesia (CPI).

"Saat ini beberapa perusahaan sudah masuk daftar klien korporasi kami, tahun depan kami harapkan sudah bisa dimulai kerjasamanya," kata Michael Hamelink, Chief Financial Officer Mandala, Senin (26/10).

Head of Corporate Communication Mandala Trisia Megawati KD menambahkan, jika ketiga perusahaan migas tersebut jadi menggunakan jasa maskapainya, akan semakin banyak perusahaan migas yang masuk deretan klien korporasi Mandala.

Sebelumnya, Mandala sudah menjalin kerjasama dengan Total E&P Indonesie, ConocoPhillips, serta perusahaan kontraktor batubara PT Pamapersada Nusantara.

Trisia mengaku, Eni Spa, Star Energy, dan Chevron baru selesai melakukan audit terhadap kinerja Mandala. "Jadi memang belum ada keputusannya, sebab untuk tahap awal perusahaan minyak melakukan audit terlebih dahulu, baru sesudah itu pembicaraan secara komersial," katanya.

Maskapai yang menargetkan jumlah penumpang 4 juta orang tahun ini mulai melayani jasa penerbangan korporat sejak Mei 2008. Tahun lalu, pendapatan Mandala dari jasa ini dibawah 10% dari total penerimaan mereka. "Tahun ini, target kita 15% dari total pemasukan," ungkap Trisia tanpa merinci lebih detil besarnya pendapatan Mandala.

Sekedar mengingatkan, pada 15 April lalu, Mandala mengadakan kerjasama dengan Pama Persada. Pama sendiri berharap bisa melakukan penghematan biaya perjalanan sebesar Rp 9 miliar sampai Rp 13,5 miliar dengan mengontrak Mandala sepanjang 2009.

Manajer Umum Pama Dede Andarso bilang, tahun lalu perusahaannya membelanjakan Rp 45 miliar untuk membeli tiket penerbangan bagi karyawannya. "Dengan kerjasama ini, kami berharap bisa berhemat 20% sampai 30%, sehingga dengan pertambahan jumlah karyawan, dana yang dibelanjakan untuk perjalanan udara tidak bertambah," kata Dede ketika itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×