kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Matahari Putra Prima mengaku lebih berhati-hati jalankan bisnis ritelnya


Senin, 28 Mei 2018 / 22:45 WIB
Matahari Putra Prima mengaku lebih berhati-hati jalankan bisnis ritelnya
ILUSTRASI. Pembukaan Gerai Baru Hypermart di Lippo Karawaci Utara


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Saat ini PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis ritelnya tahun ini. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pelanggan dan menekan biaya perusahaan.

Director Public Relation and Communication, Danny Kojongian mengatakan belanja modal (capex) MPPA hanya sekitar Rp 150-200 miliar untuk membuka gerai baru. Sedangkan pada tahun lalu capex yang terserap sebesar Rp 250 miliar.

Pada tahun ini, MPPA berencana akan menambah gerai Hypermart sebanyak 4 gerai, Foodmart 2 gerai, dan Boston 6 gerai. Sampai saat ini, MPPA sudah berhasil membuka 2 gerai Hypermart dan 3 gerai Boston yang terletak di wilayah baru. “Untuk sisanya akan masih dalam proses, mungkin setelah lebaran,” kata Danny Kojongian, Senin (28/5).

Jaringan gerai MPPA sendiri tersebar ke 30 provinsi dan 74 kota. Keberadaan gerai MPPA di Pulau Jawa berimbang dengan jumlah gerai yang ada di luar Pulau Jawa. Terhitung di Pulau Jawa terdapat 58 gerai Hypermart, 2 gerai SmartClub, 17 Foodmart, 59 gerai Boston, dan 15 gerai Foodmart Xpress.

Sedangkan di Sumatra terdapat 24 gerai Hypermart, 4 gerai food mart, dan 14 gerai Boston. Di Kalimantan sendiri terdapat 13 gerai Hypermart, 2 gerai Food Mart, dan 11 gerai Boston.

Untuk di Pulau Kalimantan terdapat 13 gerai Hypermart, 2 gerai Food Mart, dan 11 gerai Boston, pada 2017 MPPA menutup beberapa gerai Foodmart Xpress di Kalimantan. Sedangkan untuk Indonesia bagian Timur, sudah terdapat 8 gerai Hypermart, 1 gerai SmartClub, 1 gerai Foodmart, dan 7 gerai Boston.

Danny mengatakan, MPPA juga melakukan seleksi produk apa saja yang akan dijual. MPPA akan mengurangi produk yang jarang dibeli oleh konsumen dan memperbanyak stok produk primer.

Selama 2017, kontribusi terhadap penjualan terbanyak masih didominasi oleh kategori grocery sebesar 63%, produk segar 16%, kategori elektronik sebesar 10%, kategori bazaar sebesar 7%, dan pakaian sebesar 4%. Produk grocery MPPA masih banyak yang dari Unilever, Nestle, Frisian Flag, Nutricia P&G, Indofood, Coca-Cola, Kalbe, Wings, Dan Unicarm.

MPPA juga melakukan efesiensi biaya, yaitu meliputi pengurangan stock keeping unit (SKU) yang awalnya mencapai 50.000 menjadi 25.000. MPPA juga mengurangi luas gerai yang semula 4.500 meter menjadi sekitar 2800-3000 meter persegi.

“Untuk produknya kita sekarang fokus ke produk yang banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti minyak goreng, susu, dan produk segar,” kata Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×