kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar konstruksi tetap menggeliat di tahun politik


Selasa, 17 April 2018 / 11:50 WIB
Pasar konstruksi tetap menggeliat di tahun politik


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar konstruksi bangunan gedung diproyeksikan masih bergeliat sepanjang tahun ini. Hal ini tercermin dari pencapaian kontrak baru perusahaan konstruksi yang fokus di bangunan gedung, sepanjang kuartal I-2018.

Misalnya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, sepanjang Januari-Maret 2018 mengantongi kontrak baru Rp 2,44 triliun. Pencapaian itu setara 31,2% dari total target yang mereka tetapkan pada tahun ini yaitu Rp 7,8 triliun.

Dengan tambahan kontrak lungsuran tahun lalu (carry over) sebesar Rp 7,83 triliun, maka total kontrak yang tengah dikerjakan perusahaan berkode saham WEGE ini di Bursa Efek Indonesia ini telah mencapai Rp 10,27 triliun.

Dari performa kuartal I-2018, manajemen WEGE masih optimistis target yang mereka tetapkan tahun 2018 bisa dicapai. "Prospek konstruksi tahun ini masih bagus, WEGE yakin akan mencapai sasaran kontrak baru sampai akhir tahun," kata Nur Alfata, Direktur WEGE kepada KONTAN, Senin (16/4).

Wika Gedung memperoleh kontrak anyar tersebut dari proyek pengembangan Bandara Palembang, Pembangunan Transmart Semarang, Transmart Pekalongan, Biofarma Bandung, ruko dan Sekolah Podomoro Golf View, Paket Ars-ME Transpark Cibubur, Gedung Pelabuhan Benoa, Bandara Banjarmasin, dan RSUD Cengkareng.

Demikian juga dengan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL). Perusahaan ini melihat prospek konstruksi di bangunan gedung masih cukup besar. Walaupun sepanjang kuartal I-2018 mereka hanya berhasil mengantongi kontrak anyar Rp 280 miliar, perusahaan yang fokus membidik proyek gedung ini masih yakin target Rp 4 triliun tercapai.

TOTL pun optimistis karena perusahaan sedang mengikuti tender-tender proyek dalam skala besar. Nilai kontrak proyek-proyek dalam pipeline mereka sejauh ini mencapai Rp 6,3 triliun. "Kami masih optimistis dengan melihat pipeline yang ada," kata Mahmilan Sugiyo, Sekretaris Perusahaan TOTL.

Tahun ini, TOTL masih akan fokus membidik proyek-proyek gedung premium bertingkat tinggi. Kebanyakan dari proyek- proyek yang sedang ditenderkan, mereka maju secara mandiri. Sedangkan yang diikuti lewat kerjasama operasi hanya dua proyek.

Salah satu proyek yang telah berhasil diperoleh TOTL adalah pembangunan hotel di Bengkulu dengan nilai kontrak sebesar Rp 75 miliar. Dengan tambahan kontrak carry over Rp 4,77 triliun, maka kontrak yang mereka hadapi masih sekitar Rp 5 triliun.

Setali tiga uang dengan PT PP Tbk juga tercatat berhasil menjaring banyak proyek gedung sepanjang kuartal I-2018. Dari total Rp 9,5 triliun kontrak baru yang berhasil didapat perusahaan, sekitar 55,5% disumbang oleh segmen konstruksi gedung atau sekitar Rp 5,27 triliun. Sisanya datang dari proyek infrastruktur dan energi.

Salah satu proyek gedung yang sudah mereka dapatkan adalah pembangunan Hotel Mandalika Paramount senilai Rp 850 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×