kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan jagung industri pakan ternak masih aman


Senin, 30 Oktober 2017 / 22:29 WIB
Pasokan jagung industri pakan ternak masih aman


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo mengungkap kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak masih tercukupi hingga saat ini. Dia pun memperkirakan, pasokan jagung masih akan tersedia hingga akhir tahun.

"Sampai sekarang belum kurang karena masih mau panen. Mulai Desember sampai Maret akan ada panen lagi. Nanti kita lihat seperti apa. Tetapi sampai akhir tahun masih aman," jelas Desainto kepada Kontan, Senin (30/10).

Desianto memaparkan, rata-rata kebutuhan jagung industri pakan ternak setiap bulannya sebesar 650.000 ton, namun realisasi penyerapan jagung oleh pabrik pengolahan pakan hanyalah 450.000-500.000 ton per bulan. Artinya, kebutuhan jagung untuk industri pakan sekitar 7,8 juta ton setahun, sementara Kementerian Pertanian memperkirakan produksi jagung hingga akhir tahun akan mencapai lebih dari 27 juta ton.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengungkap tahun ini Indonesia sudah tidak mengimpor jagung. Impor jagung sebesar 436.000 ton hingga Agustus 2017 hanya digunakan untuk pemanis dan gluten bahan baku industri makanan dan minuman.

Sampai saat ini GPMT pun masih menantikan izin impor gandum sebesar 200.000 ton dari pemerintah. Menurut Desianto, impor gandum ini mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya, dimana pada 2016, Indonesia mengimpor hampir 2 juta ton gandum untuk pakan ternak sementara sampai saat ini belum ada realisasi impor gandum.

Meskipun pasokan jagung masih terjaga, namun Desianto menjelaskan bahwa terdapat beberapa pabrik pengolahan pakan yang mengeluhkan harga jagung yang tinggi. Menurutnya, saat ini harga jagung dengan kadar air 15% di tingkat pabrik sebesar Rp 3.950 per kg di Jawa Timur, sementara di Jawa Barat sebesar Rp 4.150 per kg.

"Harga saat ini stabil tinggi. Biasanya nanti ketika panen raya harganya akan turun sesuai dengan supply dan demand," terang Desianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×