Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memprediksi produksi jagung hingga akhir tahun akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kemtan, Suwandi mengatakan produksi jagung hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 27,94 ton sementara produksi jagung pada 2016 sebesar 23,57 ton.
Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI), Sholahuddin mengatakan, tahun ini produksi jagung di beberapa daerah memang memiliki perbaikan. Hanya saja masih ada beberapa daerah yang produktivitasnya kurang baik yang produksinya belum meningkat. Menurutnya, peningkatan produksi ini dikarenakan curah hujan yang cukup baik.
Sholahuddin menyampaikan, produksi jagung hingga Oktober sudah mencapai 21 juta ton. Dia bilang masih ada kemungkinan kenaikan produksi satu hingga dua bulan ke depan mengingat masih ada panen hingga pertengahan November dan Desember.
"Kalau berdasarkan data Badan Pusat Statistik produksi jagung lokal meningkat 5% sampai 7%. Meilhat data itu saya rasa sampai akhir tahun masih bisa tercapai 24-25 juta ton jagung," ujar Sholahuddin, Senin (30/10).
Sementara itu, Shollahuddin pun menjelaskan tentang harga jagung yang mengalami peningkatan. Menurutnya, harga jagung saat ini cukup baik di kalangan petani. Dia bilang rata-rata harga jagung dengan kadar air 17%di tingkat petani di pulau Jawa berkisar Rp 3.600 per kg, dan di tingkat industri sekitar Rp 3.850 - Rp3.900 per kg.
Harga yang terbentuk saat ini berasa di atas harga pembelian yang ditetapkan oleh pemerintah. Dimana harga pembelian pemerintah untuk jagung dengan kadar air 15% sebesar Rp 3.150 per kg, sementara di tingkat konsumen sebesar Rp 4.000 per kg. "Patokan harga yang ditetapkan pemerintah itu ada 4 harga tergantung kadar air. Harga yang ditetapkan pemerintah sangat rendah padahal untuk mengeringkan jagung membutuhkan biaya yang besar," jelas Shollahuddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News