kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan pabrik vial dan ampul RNI dan Bio Farma tertunda


Senin, 21 Mei 2018 / 18:56 WIB
Pembangunan pabrik vial dan ampul RNI dan Bio Farma tertunda
ILUSTRASI. Kerjasama RNI dan Bio Farma


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pembangunan pabrik vial dan ampul oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) dengan menggandeng PT Bio Farma (Persero) harus tertunda.

Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo menjelaskan awalnya pabrik akan mulai groundbreaking pada tahun ini. Namun akan tertunda pada 2019 nanti. "Karena ada penyesuaian spesifikasi produk dan kapasitas produksinya," kata Didik kepada Kontan.co.id, Senin (21/5). 

Tapi, pabrik tetap memproduksi vial dan ampul. Bila groundbreaking dimulai pada 2019 diperkirakan selesainya pabrik juga akan tertunda.

Sebelumnya, akan ada joint venture (JV) dalam bisnis manufaktur alat kesehatan ini. Dengan komposisi 35% saham RNI, 55% saham dari Bio Farma dan 10% akan ada investor dari Korea Selatan. Total investasi pembangunan pabrik awalnya diperkirakan sekitar Rp 133 miliar. "Total investasi sekarang masih dalam tahap penghitungan," papar Didik.

Lokasi pabrik saat ini masih dalam penjajajakan di kawasan industri Cikampek. Untuk kapasitas produksi, sampai saat ini juga masih perhitungan.

Bila pabrik sudah selesai, direncanakan vial dan ampul tersebut akan digunakan untuk kebutuhan internal RNI dan Biofarma. Mengingat vial dan ampul adalah wadah untuk obat atau vaksin yang diproduksi oleh RNI dan Bio farma.

Diperkirakan vial dan ampul sangat dibutuhkan dan trennya akan meningkat terus. Dari catatan Kontan.co.id, untuk injeksi obat-obatan di Bio Farma membutuhkan 35 juta vial per tahun dan sekitar 13 juta ampul per tahun.

Gabungan Perusaha Farmasi Indonesia memperkirakan kebutuhan saat ini sekitar 78 juta vial per tahun dan sekitar 80 juta lebih ampul per tahun yang dimana permintaannya akan terus meningkat.

Catatan saja, kerjasama ini sebelumnya ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo bersama Direktur Utama PT Bio Farma M. Rahman Rustan, pada Kamis, 1 Maret 2018, di Gedung RNI, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×