kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembentukan holding migas molor ke 2017


Jumat, 09 Desember 2016 / 10:48 WIB
Pembentukan holding migas molor ke 2017


Reporter: Andy Dwijayanto, Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pembentukan holding migas molor tahun depan. Padahal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembentukan itu beres akhir  tahun 2016 ini. Alotnya pembentukan itu konon salah satunya karena Presiden Joko Widodo tidak menyetujui reorganisasi di tubuh PT Pertamina, yang kini memiliki jabatan Wakil Direktur dan Direktur Mega Proyek.

Bahkan Budi G Sadikin, mantan Direktur Utama Bank Mandiri rumornya akan menempati jabatan Direktur Utama holding migas. Sembari menunggu itu, Budi akan menjadi Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN).

Rini Soemarno, Menteri Negara BUMN, membantah rumor tersebut. Tertundanya realisasi holding merupakan hal wajar karena pemerintah dan perusahaan BUMN perlu  menyelesaikan harmonisasi itu. Rini menegaskan, pembentukan holding migas harus bisa terlaksana dan target tidak akan mundur dari awal tahun depan.

Menurut Rini, semua menunggu proses, seperti peraturan pemerintah. "Masih ada paraf menteri-menteri lain, itu biasanya makan waktu, saya berharap, akhir tahun ini, kalau tidak bisa, permulaan tahun," ujar Rini ke KONTAN, Kamis (8/12).

Rini enggan mengomentari rumor soal Budi Sadikin. Yang jelas, proses pembentukan holding migas tidak ada hambatan lain, kecuali soal administratif.

"Kata siapa Budi Sadikin jadi Direktur Utama PGN? Holding, Insya Allah kalau tidak akhir tahun ini, ya permulaan tahun. Presiden tidak ada masalah, semua proses berjalan seperti biasa," tegas Rini. Presiden telah merestui pembentukan holding, dengan skema penggabungan PGN dan Pertamina.

Pembentukan holding migas bertujuan memperkuat perusahaan, BUMN baik secara finansial maupun kinerja. Holding ini agar bisa mencetak kinerja lebih signifikan masa  mendatang. "Proses dokumentasinya membutuhkan waktu," lanjutnya.

Wianda Pusponegoro, Ketua Gugus Depan Holding BUMN, sekaligus Vice President Corporate Communications Pertamina mengaku tidak mengetahui hal-hal di luar dari rencana penggabungan tersebut. Apalagi yang masuk level kebijakan. Dirinya fokus dan berupaya pada kehandalan operasi ketika  holding  terbentuk. "Kami baru saja selesai sosialisasi internal holding migas, baik di Pertamina dan PGN," ujarnya.

Jurubicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, tidak ada hubungan antara pergantian direktur Pertamina dengan rencana holding. Presiden dalam rapat terbatas menginginkan persiapan matang sebelum membentuk holding.

Salah satu bentuk pematangan adalah Kementerian BUMN melakukan persiapan . Presiden menginginkan pembentukan holding tidak terburu-buru demi mengejar target. "Soal holding migas memang presiden minta dimatangkan lagi. Ada beberapa rapat lagi," ujarnya.

Selain itu yang terpenting,  dalam rapat terbatas tersebut juga belum ada soal penentuan waktu pembentukan holding. Rapat itu merupakan paparan Kementerian BUMN, kemudian ada paparan dari Kementerian Keuangan. Dari berbagai paparan itu membutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. Jadi  prosedurnya masih akan melalui beberapa rapat lagi. Begitu sudah siap dan matang baru rencana holding tersebut bisa terlaksana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×