kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengguna smartphone harus punya sistem keamanan


Jumat, 13 Oktober 2017 / 09:00 WIB
Pengguna smartphone harus punya sistem keamanan


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Ponsel pintar telah menjadi perangkat sentral dan menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas pengguna. Berbagai informasi pribadi dan bisnis hingga transaksi finansial yang bersifat sensitif sekarang tersimpan di smartphone. Hal ini membuat keamanan perangkat mobile menjadi semakin penting.

Terlebih perubahan yang terjadi di industri digital seperti e-commerce, transaksaksi online dan aktivitas online menjadikan smartphone memiliki peran sangat penting dan tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari pengguna. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016, 69,4% pengguna melakukan transaksi secara online

Dengan pesatnya pertumbuhan transaksi online tersebut, pengaruh adanya cyber crime juga semakin meningkat. Mulai hal yang terjadi sehari-hari seperti membajak smartphone, mengcopy data rahasia, sampai dihack oleh penjahat digital karena smartphone yang tidak memiliki sistem keamanan memadai. Lebih dari 1,5 juta insiden malware mobile baru telah terdeteksi oleh McAfee Labs pada kuartal pertama tahun ini, dengan total lebih dari 16 juta insiden malware mobile.

Hal inilah yang menjadi perhatian utama bagi Advan untuk mengembangkan smartphone dengan sistem keamanan mutakhir. Melalui produk terbarunya, Advan A8, brand l ini mengumumkan positioning sebagai Privacy Protector Phone. “Banyak masalah keamanan yang menyangkut penggunaan smartphone seperti serangan malware, virus, peretasan data, dan sebagainya bahkan melibatkan tokoh terkenal maupun selebritis. Kita tentu tidak mau menjadi korban serangan data yang bakal merugikan seperti itu,” kata Hasnul Suhaimi, Project Direktor Advan, Kamis (12/10).

Sementara itu Agung Harsoyo, pakar telekomunikasi dan keamaman dari ITB, mengatakan Indonesia memang masih lemah dalam hal sistem keamanan nasional cyber di bandingkan negara lain yang lebih maju. "Saya mengapresiasi langkah  Advan karena telah ikut concern terhadap masalah keamanan data,” kata Agung Harsoyo yang juga menjabat sebagai komisioner di BRTI ini.

Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto mengatakan, positioning Advan sebagai Privacy Protector Phone lahir dari berbagai kondisi di lapangan. “Advan A8 menjadi jawaban bagi konsumen yang membutuhkan smartphone dengan fitur canggih dan kekinian dan memiliki sistem security handal yang memberikan rasa aman kepada konsumen melalui platform IDOS (Indonesia Operating System) yang kami kembangkan,” kata Tjandra.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×