kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdagangan RI-Korsel capai US$ 7,3 miliar per Mei


Kamis, 13 Juli 2017 / 15:23 WIB
Perdagangan RI-Korsel capai US$ 7,3 miliar per Mei


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perdagangan Indonesia-Korea Selatan terus ditingkatkan, tidak terbatas pada sektor natural resources. Pemerintah Indonesia juga mendorong penjualan produk-produk lainnya ke Korea.

Asal tahu saja, sepanjang tahun lalu total perdagangan Indonesia-Korea Selatan menyentuh US$ 14,8 miliar. Jumlah tersebut turun 11% dibandingkan pencapaian tahun 2015. Oleh karena itu, tahun ini, baik Indonesia dan Korea Selatan sama-sama berkomitmen menggenjot hubungan dagang.

Sampai Mei 2017, nilai perdagangan kedua negara sudah menyentuh US$ 7,3 miliar atau meningkat 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produk Indonesia yang banyak menyasar pasar Korea Selatan masih didominasi produk natural resources. Hal ini tercermin dari nilai volume eskpor produk tersebut sepanjang tahun lalu yang mencapai US$ 7 miliar. Namun, pemerintah Indonesia mendorong produk ekspor non natural resources ke Korea sejak beberapa tahun terakhir.

"Kita masih kuat di furniture, makanan, minuman, perikanan dan hasil-hasil laut lainnya," ujar Doddy Edward, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Kamis (13/7).

Myung-Jin Shin, Chairman Korea Importers Association (KOIMA) mengatakan, selama ini, Korea Selatan banyak membeli produk minyak, karet dan kayu dari Indonesia. Selain itu, impor Korea Selatan dari Indonesia juga banyak didominasi bahan baku seperti batubara, serta produk karet dan komponen listrik.

Oleh karena itu, mulai 13 Juli hingga 15 Juli 2017 diadakan forum bisnis Korea-Indonesia. Sebanyak 66 delegasi dari 130 anggota KOIMA hadir dan dipimpin langsung oleh Myung-Jin Shin dan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Korea, Cecep Herawan. Apalagi nantinya akan ada one on one business matching dan industrial visit bagi pebisnis Korea yang tengah mencari mitra kerja.

"Memang selama ini belum banyak importir Korea Selatan yang masuk ke pasar Indonesia, hal ini bisa mendorong lebih banyak lagi yang datang," ujarnya.

Dalam tiga hari kunjungannya ke Indonesia, KOIMA berharap bisa meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan sebanyak US$ 100.000. Hal ini akan berimbas positif, apalagi secara keseluruhan Indonesia tengah meningkatkan penjualan ekspornya ke seluruh dunia sebesar 5,6% atau setara US$ 138,7 miliar sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×