kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina resmi jadi operator blok Ogan Komering


Senin, 21 Mei 2018 / 10:54 WIB
Pertamina resmi jadi operator blok Ogan Komering
ILUSTRASI. TERMINAL BBM PERTAMINA


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca penandatanganan kontrak Production Sharing Contract (PSC) antara pemerintah dengan afiliasi PT Pertamina (Persero) pada tanggal 20 April 2018, PT Pertamina resmi menjadi operator Wilayah Kerja (WK) atau blok migas Ogan Komering per 20 Mei 2018 yang bertepatan dengan mulai efektifnya kontrak Pertamina di blok tersebut.

Alih kelola pun dilakukan oleh Pertamina dari operator sebelumnya yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama partners melalui Joint Operating Body Pertamina- Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd (JOB PJOK).

WK Ogan Komering sebetulnya telah selesai masa kontraknya pada 28 Februari 2018, bersamaan juga dengan WK Tuban. Namun Menteri ESDM memutuskan pengelolaan sementara WK Ogan Komering oleh operator eksisting selama enam bulan atau sampai ditandatanganinya kontrak PSC yang baru.

Setelah penandatanganan kontrak baru pada April lalu, terhitung mulai tanggal 20 Mei 2018, WK Ogan Komering bersama WK Tuban pun dioperasikan oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PHE. Berbeda dengan kontrak sebelumnya yang masih menggunakan kontrak bagi hasil cost recovery, kontrak bagi hasil untuk kedua wilayah ini akan menggunakan kontrak bagi hasil gross split.

Sebelumnya, kontrak bagi hasil gross split telah diimplementasikan terlebih dahulu di WK Offshore North West Java (ONWJ) oleh PHE. “Penyerahan WK Terminasi Tuban dan Ogan Komering merupakan salah satu langkah strategis perusahaan dalam mengamankan pasokan produksi minyak dan gas bumi nasional,” ujar Direktur Utama PHE R. Gunung Sardjono Hadi dalam siaran pers pada Senin (21/5).

Hingga akhir tahun 2017, produksi minyak JOB PJOK mencapai 2.250 barel per hari (gross) dan produksi gas sebesar 8,64 juta standar kaki kubik per hari (gross).

Untuk tahun 2018, WK Ogan Komering memiliki target produksi minyak sebesar 1.950 barel per hari (gross) dan produksi gas sebesar 8,21 juta standar kaki kubik per hari (gross). Untuk menjaga dan meningkatkan produksi di WK Ogan Komering, PHE telah merencanakan sejumlah aktivitas seperti well services sumur yang telah mati, perbaikan fasilitas, dan komersialisasi sumur eksplorasi yang belum dikembangkan.

“Untuk aktivitas peningkatan cadangan, PHE Ogan Komering akan melakukan studi GGR dan seismik 3D serta pemboran eksplorasi dan infill drilling untuk memenuhi komitmen pasti tiga tahun pertama dan 3 tahun kedua kontrak bagi hasil,” ujar Gunung.

Selain WK Tuban dan Ogan Komering, PHE juga akan melakukan proses alih kelola WK terminasi lain di tahun 2018, yaitu WK Southeast Sumatra (SES) dan North Sumatra Offshore (NSO) serta North Sumatra Block B (NSB).

“Setelah resmi dikelola PHE, kami akan segera merealisasikan sejumlah program untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas di kedua WK tersebut,” ujar Gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×