kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petani Purbalingga genjot produksi cabai & bawang


Jumat, 17 November 2017 / 17:20 WIB
Petani Purbalingga genjot produksi cabai & bawang


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Hortikultura Purbalingga (APHP) Bangkit Lestari bisa menjaga kualitas dan produktivitas kala musim hujan. Inovasi yang dilakukan dapat membuat tanaman terbebas dari penyakit.

"Purbalingga melalui petani sudah memberikan inisiatif semacam pemikiran yang sangat baik, sederhana, yaitu rain shelter atau kalau saya bilang sungkup plastik," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono dalam siaran pers, Jumat (17/11).

Keunggulan inovasi sederhana yang dipraktikkan APHP Bangkit Lestari adalah lebih murah dibanding yang pernah dikembangkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementan.

Melalui penerapan inovasi tersebut, Spudnik berkeyakinan, ke depannya swasembada berkelanjutan cabai dan bawang merah terealisasi. Alhasil, harga jualnya stabil.

Petani umumnya menghindari tanam dua komoditas bumbu dapur itu saat musim hujan. Adanya inovasi tersebut membuat petani dapat menanam.

Spudnik pun meminta petani Purbalingga untuk mencoba tanam organik dan mengurangi penggunaan pestisida. Alasannya, lebih sehat, berkualitas, dan menekan ongkos produksi.

Purbalingga menyatakan siap menjadi lumbung hortikultura. Hal itu diungkapkan Asisten Setda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Purbalingga Sigit Subroto lantaran daerahnya, baik dataran rendah dan tinggi, cocok untuk ditanami berbagai sayur dan buah-buahan.

Bahkan Purbalingga memiliki Stasiun Terminal Agrobisnis (STA), di mana mengirim produksi sayur-sayurannya di dikirim sampai Jakarta dan Bandung. Sigit bilang, Purbalingga menargetkan menjadi sentra produksi bawang merah baru di Jawa Tengah setelah Brebes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×