kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHE mulai bor di laut Kalimantan Utara


Jumat, 30 Desember 2016 / 13:51 WIB
PHE mulai bor di laut Kalimantan Utara


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), operator dari PHE Nunukan Company (PHENC), mulai melakukan pengeboran di laut (offshore) Kalimantan Utara pada awal pekan ini. Sumur Parang-1 yang berada di Perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara diperkirakan mengandung minyak lebih dari 50 miIIion metric barrels of oiI (MMBO) dan gas lebih dari 750 billion cubic feet gas (BCFG).

Pengeboran direncanakan mencapai target kedalaman (TD) 10.400 kaki dan dilaksanakan selama sekitar 48 hari. Kemudian ditambah untuk rencana beberapa tes formasi (DST) yang akan memerlukan waktu sekitar 40-50 hari lagi. Pengeboran ini menggunakan Jackup Rig “Raniworo” dengan kapasitas 2.000 tenaga kuda (HP) yang dioperasikan oleh PT Apexindo.

Peresmian penajakan sumur Parang-1 pun dihadiri oleh Direktur Eksplorasi PHE Rudy Ryacudu, General Manager (GM) PHENC Alfian Husein, dan jajaran manajemen lainnya. Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap operasi migas di kawasan perbatasan, acara ini juga dihadiri oleh Komandan Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut XIII Tarakan (Danlantamal XIII) Laksamana Pertama Ferial Fachroni.

Direktur Ekplorasi PHE Rudy Ryacudu menyampaikan kegiatan tajak dilakukan berdasarkan hasil pembelajaran PHE dalam kegiatan eksplorasi selama dua tahun. Diharapkan kegiatan ini bisa berhasil dan dilakukan dengan terus memperhatikan keselamatan.

"Dan ini adalah waktu untuk membuktikan keberhasilan. Selain berharap keberhasilan, saya juga berharap para pekerja mengutamakan prosedur keselamatan pada saat bekerja. Sehingga para pekerja bisa kembali ke keluarga dengan selamat,"ujar Rudy dalam siaran pers pada Jumat (30/12).

Harapan serupa juga disampaikan General Manajer PHENC Alfian Husein yang menegaskan agar tim lapangan selalu patuh terhadap regulasi HSSE dan tidak boleh ada proses yang dipotong dalam operasi. "Operasi ini diharapkan mencapai target Operation Excellent yang efektif, efisien dan zero accident serta menghasilkan minyak dan gas seperti yang diperkirakan,”imbuh Alfian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×