kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pisang Indonesia kian digemari di Jepang


Senin, 30 November 2015 / 23:59 WIB
Pisang Indonesia kian digemari di Jepang


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

TOKYO. Masyarakat Jepang kian menyukai pisang dan nanas asal Indonesia. Tak heran jika impor Jepang terhadap kedua buah tersebut terus meningkat.

Seperti diungkapkan Terry Bahar, President Transpacific Foods Japan Co.Ltd., anak usaha Gunung Sewu Group di Jepang. Menurut Terry, tahun depan bahkan pihaknya bakal mengimpor pisang sebanyak 2.000 ton. "Impor buah Indonesia terutama pisang dan nanas tak ada masalah hingga kini. Semua berjalan dengan baik. Bahkan kita akan tingkatkan lagi karena potensi yang besar di Jepang," ungkap Terry, Senin (30/11) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Tak hanya untuk pasar Jepang, rencananya Transpacific Foods juga akan mengimpor buah Indonesia untuk dipasarkan ke Korea dan China. "Mudah-mudahan tahun depan kita bisa masuki pasar China dan Korea ya. Kita buka kantor di sana nanti," katanya.

Konsumsi buah masyarakat Jepang cukup tinggi. Menurut Terry, impor buah-buahan ke Jepang dari berbagai negara sekitar 1,7 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut konsumsi paling banyak adalah pisang, nanas dan buah melon. Dimana khusus pisang dan nanas yang di impor sebesar 1,2 juta ton dan 95%-nya dikuasai pisang Filipina. Sedangkan Indonesia tahun ini baru mengekspor 1.000 ton.

"Kalau melihat jumlah Impor tersebut, kelihatan sekali potensi masih besar untuk mempenetrasi pasar Jepang," katanya.

Harga jual pisang Impor Indonesia untuk boks ukuran 13 kilogram sekitar 1800 yen. Harga jual di pasar supermarket pisang Indonesia dengan Nama Bali Fresh sekitar 138 yen per bungkus sekitar 5 pisang.

Pemasaran pisang Indonesia di Jepang antara lain ke Tokyo, Osaka, Yokohama, Nagoya, Kobe dan Hakata Fukuoka.

Impor nanas Indonesia ke Jepang saat ini masih sekitar 18 ton per minggu. "Kita masih tahap belajar karena masih sekitar enam bulan Impor ke Jepang. Tampaknya masih banyak yang harus dibenahi misalnya untuk pengepakan produk. Kalau dari segi buah pisangnya kualitas sudah baik," katanya. (Richard Susilo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×