kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN: Konten listrik swasta didorong 100% lokal


Kamis, 04 Mei 2017 / 10:16 WIB
PLN: Konten listrik swasta didorong 100% lokal


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meminta perusahaan pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP) memakai konten lokal semaksimal mungkin. Tapi maksimalisasi konten lokal tersebut tidak untuk semua pembangkit.

Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso mengungkapkan, pemenuhan komponen lokal dari dalam negeri hingga mencapai 100% adalah inisiatif PLN. Pertimbangannya, kebutuhan produk sudah tersedia. "Jadi didorong menuju ke 100% konten lokal, khususnya pembangkit di bawah 100 megawatt (MW)," terang dia di Hotel Shangri La Jakarta, Rabu (3/5).

Syarat konten lokal yang wajib dibuat di dalam negeri adalah pen bel, turbin, generator, filter hingga boiler. Meski begitu, menurut Iwan, ada beberapa komponen yang belum bisa dibuat di sini, misalnya membuat turbin dan generator.

Yang menjadi kendala itu ketika IPP mau membangun tapi pendanaan dari luar. "Nah biasanya, selain membawa pendanaan, produk mereka juga masuk. Kami ingin konten lokal diproduksi di sini,. Kan, kalau konten ada komponen dan bahan bakunya," ungkapnya.

Sebenar menurut aturan, dalam satu pembangkit harus ada 40% konten lokal. Nah, untuk perakitan produk harus bisa 100% di Indonesia. Oleh karena itu, ke depan PLN tetap meminta IPP memakai lokal konten 100%. Jika tidak bisa, perakitan harus 100% di Indonesia.

Presiden Direktur PT Tanjung Power Indonesia Mustiko Bawono mengatakan, pihaknya belum sepakat dengan kebijakan PLN menggunakan 100% konten lokal dalam pembangunan pembangkit berkapasitas 100 MW ke bawah. "Sejauh ini produsen boiler dan turbin belum siap di dalam negeri, itu salah satu kendala," tegasnya.

Tanjung Power Indonesia adalah anak usaha PT Adaro Power yang mengelola PLTU Tabalong 2 x 100 MW di Kalimantan Selatan. PLTU Tabalong telah menggunakan boiler dengan teknologi circulating fluidized bed yang bertemperatur rendah dan dapat menekan emisi sulfur dioksida (SO2). "Sekarang kami berjuang mendapatkan kelonggaran agar bisa terpenuhi. Kita berharap, penggunaan konten lokal bisa berkurang," tandasnya.

Heru Dewanto, Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia, mengatakan, pihaknya menginginkan konten lokal pembangkit bisa 100%. Namun saat ini belum bisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×