kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen Cleo belum maksimal cicip bisnis snack


Jumat, 24 November 2017 / 12:45 WIB
Produsen Cleo belum maksimal cicip bisnis snack


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun 2016 lalu, PT Sariguna Primatirta Tbk merambah bisnis fast moving consumer goods (FMCG) berupa makanan ringan. Sejauh ini perusahaan yang lebih dahulu menggeluti bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) merek Cleo itu masih berjuang mengembangkan bisnis anyarnya.

Menurut catatan internal Sariguna, sepanjang sembilan bulan tahun ini bisnis makanan ringan berkontribusi kurang dari 4% terhadap total penjualan. "Saya belum tahu (pemasaran) detailnya untuk makanan, karena masih kecil juga (kontribusinya)," kata Lukas Setio Wongso, Direktur Keuangan PT Sariguna Primatirta Tbk kepada KONTAN, Senin (20/11).

Menilik catatan keuangan Sariguna yang berakhir 30 September 2017, tak ada kategori spesifik bisnis makanan ringan. Yang pasti, bisnis AMDK dalam wujud galon, botol dan gelas mendominasi penjualan hingga Rp 411,73 miliar atau 93,41% terhadap total penjualan bersih (lihat tabel)

Mengingatkan kembali, Sariguna menjalankan bisnis FMCG melalui anak perusahaan bernama PT Tanobel Sehat Nutrisi. Tanobel Sehat berdiri sejak 25 Agustus 2016 tapi baru beroperasi secara komersial mulai 1 Juli 2017. Perusahaan itu sekaligus menjadi satu-satunya entitas anak Sariguna.

Adapun Tanobel Sehat memproduksi makanan ringan dengan merek Roller, Whoppy dan Mmmilk. Manajemen Sariguna menyebutkan, pusat produksi makanan ringan hanya ada di pabrik Cirebon, Jawa Barat. Pabrik berkapasitas produksi 250 ton per bulan itu menyedot dana investasi Rp 20 miliar.

Kalau pabrik makanan ringan hanya satu, pabrik AMDK Sariguna ada 21. Dua pabrik yang berada di Ungaran, Jawa Tengah dan Kendari, Sulawesi Tenggara hadir mulai tahun 2017. Sejauh ini, keduanya masih menanti izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Totalkapasitas produksi terpasang 21 pabrik mencapai 4,4 miliar liter per tahun.

Sementara tahun depan, Sariguna menjadwalkan penambahan satu pabrik ADMK baru lagi di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur. Mereka menargetkan pabrik Ngoro beroperasi mulai Maret 2018 atau April 2018.

Selain menambah pabrik, Sariguna juga meningkatkan kapasitas produksi pabrik lawas di Pandaan. "Kurangnya hanya finishing dan trial-trial, target commencing pada Januari 2018," ungkap Lukas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×