kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Indonesia kian agresif menambah pabrik


Sabtu, 09 Desember 2017 / 13:45 WIB
Pupuk Indonesia kian agresif menambah pabrik


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia siap membangun beberapa pabrik natrium, fosfor dan kalium (NPK). Diperkirakan, hingga tahun 2021 pabrik ini mencapai produksi hingga 3 juta ton per tahun.

Pada Selasa (12/12), akan ada penandatangan pembangunan pabrik NPK dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero). Aas Asikin Idat, Direktur Utama Pupuk Indonesia mengatakan, pada tahun 2018 mendatang akan dibangun dua pabrik NPK dengan kapasitas masing-masing 500.000 ton.

Adapun lokasinya berada di Cikampek, Jawa Barat dan Palembang, Sumatra Selatan. "Besok satu pabrik tandatangan, hari Selasa (12/12) sinergi kerjasama dengan kontraktor Wijaya Karya membangun pabrik NPK di Pusri (Pusat Industri, Palembang)," kata Aas, Jumat (8/11).

Untuk pabrik NPK di Cikampek, Aas masih enggan memberikan kepastian waktu pelaksanaan pembangunannya. Yang pasti selain dua pabrik NPK yang telah direncanakan itu, akan ada pembangunan pabrik NPK lainnya yang rencananya akan diselesaikan pada tahun 2019 mendatang.

Bila seluruh pabrik yang dibangun dapat dioperasikan, maka pada tahun 2021 mendatang kapasitas pabrik NPK Pupuk Indonesia akan bertambah lagi sebanyak tiga juta ton. "Pembangunannya sampai tahun 2019. Dan produksi sampai tiga juta ton itu sampai tahun 2021," ujar Aas lagi.

Perinciannya, pabrik kapasitas 500.000 ton berada di pabrik Cikampek Jawa Barat, 500.000 ton berdiri di Palembang Sumatra Selatan, sebanyak satu juta ton di Nanggroe ceh Darussalam dan satu juta ton di Kalimantan Timur.

Pembangunan pabrik-pabrik baru itu akan menelan investasi sekitar Rp 10,5 triliun. Adapun dananya, akan menggunakan kas perusahaan maupun dari pinjaman atau bisa saja penerbitan obligasi. "Nanti kita lihat bentuknya seperti apa, harapan saya bisa berjalan, karena yang dibangun oleh Pupuk Indonesia adalah untuk ketahanan pangan yang ada di indonesia," ungkap Aas.

Catatan KONTAN, hingga kuartal III 2017, Pupuk Indonesia telah mencatatkan penjualan sebesar Rp 40 triliun. Dengan pencapaian tersebut, Pupuk Indonesia optimistis, target yang ditetapkan sebesar Rp 66 triliun di tahun ini dapat tercapai.

Sebagai gambaran, kapasitas produksi pabrik pupuk perusahaan mencapai 13,3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebesar 70% atau sekitar 11,5 juta ton pupuk yang diproduksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan subsidi pemerintah. Sedangkan, sisanya dijual ke pasar ritel.

Permintaan pupuk oleh petani akan berjalan beriringan dengan masa tanam. Adapun puncak masa tanam di Indonesia biasanya berada di antara bulan Oktober hingga Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×