kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramayana siap geber penjualan ritel


Kamis, 30 Maret 2017 / 11:10 WIB
Ramayana siap geber penjualan ritel


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Meski pertumbuhan ekonomi tahun lalu tengah loyo, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk masih bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja. Penjualan peritel ini bisa naik 5,8%, dari Rp 8,23 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 7,78 triliun.

Upaya Ramayana membenahi sejumlah gerai sepanjang tahun lalu ternyata membuahkan hasil. Maklum, perusahaan ini mengubah atau mengkonversi beberapa gerai departement store berlabel Robinson milik peritel ini menjadi gerai supermarket dengan bendera Spar. Lewat aksi ini, kontribusi bisnis supermarket pada tahun lalu bisa mencapai 27% dari total pendapatan.

Langkah lain Ramayana adalah mengoptimalkan sistem penjualan putus. "Kenaikan penjualan tahun lalu dimotori kenaikan penjualan beli putus, sebagai hasil proses transformasi yang sedang perusahaan lakukan," papar Aloysius Santosa, Hubungan Investor PT Ramayana Lestari Sentosa kepada KONTAN, Rabu (29/3).

Tahun lalu, penjualan beli putus Ramayana melonjak 11% dari Rp 4,78 triliun di tahun 2015 menjadi Rp 5,09 triliun. Selain lonjakan sistem penjualan tersebut, peritel ini juga mengalami lonjakan penjualan sistem konsinyasi yang juga tumbuh 5% dari Rp 2,9 triliun pada tahun 2015 bertambah jadi Rp 3,14 triliun.

Alhasil, Ramayana bisa mengantongi komisi dari penjualan konsinyasi tahun lalu sekitar Rp 764,28 miliar atau naik 2,7% dibandingkan komisi sejenis pada tahun 2015, yang tercatat Rp 744,33 miliar. Jadi, pendapatan perusahaan ini bisa naik tipis 0,9% dari Rp 5,53 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 5,58 triliun pada tahun lalu.

Menambah enam gerai

Melihat hasil positif ini, Ramayan optimistis bisa meraup hasil yang sama pada tahun ini. Peritel ini menargetkan, ada kenaikan penjualan hingga 8% sampai akhir tahun ini. Ini artinya, Ramayana mau mengincar target penjualan sekitar Rp 8,9 triliun pada tahun ini.

Salah satu upaya mengejar target tersebut, kata Aloysius adalah, dengan memperbesar pertumbuhan penjualan konsinyasi hingga 10% pada tahun ini. Sedangkan target penjualan beli putus peritel ini juga bisa menanjak 8%.

Tak cuma itu saja, keberadaan supermarket Spar dalam jajaran perusahaan ini membuat Ramayana juga menargetkan bisa meraup pertumbuhan penjualan di segmen supermarket tumbuh 6% di periode yang sama.

Selain mengoptmalkan dari sisi penjualan, Ramayana juga berupaya menambah gerai ritel pada tahun ini. Langkah ini sebagai upaya untuk bisa menggapai target bisnis yang dipatok tahun ini.

Peritel ini berencana menambah enam gerai anyar di 2016. Rinciannya empat gerai department store dan dua gerai supermarket.

Ramayana membidik tambahan gerai di areal Jabodetabek dan Jawa Barat. "Pembukaan empat gerai baru sudah pasti, sedangkan untuk dua gerai lainnya masih proses dan kemungkinan baru dibuka pada kuartal IV nanti," tutur dia.

Hingga akhir Desember 2016 lalu, Ramayana Lestari memiliki total 113 gerai. Sebanyak 101 gerai berupa supermarket dan department store yang bergabung menjadi satu. Lantas, 12 gerai lagi berupa department store saja tanpa supermarket.

Ramayana juga akan menyulap 25 gerai Ramayana menjadi Spar di tahun ini. Sasaran Ramayana Lestari adalah supermaket dan department store yang berada dalam satu bangunan tersendiri alias standing alone building. upaya ekspansi bisnis itu bisa berjalan, Ramayana menganggarkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×