kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I-2017 sektor mamin masih lesu


Senin, 17 Juli 2017 / 22:31 WIB
Semester I-2017 sektor mamin masih lesu


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Penjualan makanan dan minuman mengalami penurunan daya beli di semester I-2017. Baru-baru ini Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), lembaga riset dan beberapa pihak perbankan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) membahas hal tersebut.

Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, hasilnya secara umum semua pihak melaporkan realisasi penjualan selama Lebaran tidak memuaskan. Padahal menurutnya, secara indikator ekonomi makro Indonesia sudah baik.

Adhi menyatakan, bahwa pola belanja mundur mendekati Lebaran. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya jauh sebelum puasa, masyarakat sudah ramai belanja. "Ini sebagai indikator kemampuan belanja masyarakat benar-benar mengandalkan pendapatan atau gaji dan THR," kata Adhi saat dihubungi KONTAN, Senin (17/7).

Adhi mengatakan, faktor daya beli yang menjadi perhatian utama. Gapmmi berharap pemerintah bisa memicu daya beli lewat APBN. "Diharapkan pemerintah tidak membuat regulasi yang membuat konsumen bingung dan ketakutan belanja," lanjut Adhi.

Adapun tahun ini, Gapmmi memproyeksikan, pertumbuhan bisnis industri makanan dan minuman mencapai 8,5%. Adhi mengaku belum ada revisi target pertumbuhan. "Ekspor juga masih stagnan. Tahun lalu hanya tumbuh 2,8%," kata Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×