kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SiCepat yakin bisa mengejar target pendapatan Rp 3,6 triliun hingga tutup tahun ini


Sabtu, 28 November 2020 / 23:15 WIB
SiCepat yakin bisa mengejar target pendapatan Rp 3,6 triliun hingga tutup tahun ini


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SiCepat Ekspres Indonesia optimis akhir tahun bisa mencapai target pendapatan. Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati mengatakan target pendapatan akhir tahun ini mencapai Rp 3,6 triliun atau naik sekitar 300% dibandingkan dengan tahun lalu.

“Dengan rentang satu bulan lagi, kami optimis bisa capai target,” ucap Wiwin kepada KONTAN, Jumat (27/11).

Menurut Wiwin, optimisme perusahaan tak lepas dari inisiatif yang dilakukan SiCepat dalam menyesuaikan tarif. Sebut saja produk SiCepat Halu dimana tarif pengiriman yang dipatok hanya Rp 5.000 dan ini digemari banyak pengusaha. 

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) dan KAI menjalin kerja sama pengangkutan semen

SiCepat juga menawarkan produk-produk yang disebutnya terjangkau dan lebih ekonomis, seperti Gokil (Cargo Kilat) dan Siuntung sehingga masyarakat dapat berbelanja online tanpa harus terbebani dengan ongkos kirim yang mahal.

“Produk Siuntung 10% lebih murah dari regular, sedangkan Halu 40% lebih murah dari regular," lanjutnya.

Untuk tahun depan, Wiwin bilang SiCepat berharap bisa menambah pendapatan dan market share lagi. Dengan target itu, Wiwin mengatakan terus mengembangkan platform digital yang ada, serta memaksimalkan pelayanan. 

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) menuai pertumbuhan di tengah pandemi

Bicara soal platform digital atau aplikasi, kata Wiwin, SiCepat sudah mengembangkan digital touch point untuk penjual dan pembeli. Juga layanan pickup untuk social commerce yang bisa dilakukan lewat aplikasi atau WhatsApp. “Kami juga mulai mengembangkan super apps,” tandasnya.

Selanjutnya: Laba turun 58%, Perusahaan Gas Negara (PGAS) tertekan triple shock

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×