kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas sebut Petronas minati blok terminasi


Rabu, 07 Juni 2017 / 20:18 WIB
SKK Migas sebut Petronas minati blok terminasi


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. SKK Migas menyatakan sejumlah perusahan tertarik menggarap blok-blok terminasi yang diserahkan kepada Pertamina. Salah satu yang disebut-sebut sangat tertarik adalah perusahaan minyak asal negeri Jiran, yakni Petronas.

Saat ini, perusahaan minyak asal Malaysia tersebut masih menunggu penawaran kerja sama dari Pertamina sebelum bergabung menggarap di salah satu blok terminasi. Djoko Siswanto, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas mengatakan, siapapun yang berminat joint dengan Pertamina untuk menggarap blok terminasi tersebut harus menggunakan skema gross split.

Menurut Djoko, Petronas sudah mengetahui persyaratan tersebut dan tetap menyatakan ketertarikannya. "Dia (Petronas) mau farm in, ya kalau diberikan kesempatan dia mau bergabung dengan Pertamina dengan skema gross split," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/6).

Salah satu yang menjadi daya tarik blok-blok terminasi adalah sifatnya yang sudah produksi dan tidak membutuhkan dana eksplorasi awal yang besar.

Seperti diketahui Pertamina akan mengelola Blok Sanga-sanga, Blok South East Sumatera, Blok Tengah, Blok East Kalimantan, Blok Attaka, Blok North Sumatera Offshore (NSO), Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java di Blok Tuban dan JOB Pertamina-Talisman di Blok Ogan Komering.

Djoko belum menjelaskan proyek yang akan dibidik Petronas. Yang jelas sudah ada minat dari perusahaan negeri jiran tersebut. Apalagi dengan hitung-hitungan sudah berproduksi, blok tersebut punya daya tarik tersendiri. "Kalau eksplorasi kan belum tentu dapat. Jadi ini tinggal keekonomiannya masuk dan diberikan kesempatan, tentu dia mau gabung dengan Pertamina. Tetapi itu tergantung penawaran Pertamina," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×