kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok beras diprediksi cukup sampai akhir tahun


Rabu, 24 Agustus 2016 / 17:06 WIB
Stok beras diprediksi cukup sampai akhir tahun


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah optimistis memprediksi pasokan beras nasional sampai akhir tahun akan aman. Optimisme tersebut didasarkan pada stok beras di gudang Perum Bulog pada saat ini mencapai 2,1 juta ton. Pasokan tersebut dapat memenuhi kebutuhan beras nasional sampai sekitar Desember 2016 mendatang. Sementara itu, stok ini berpotensi meningkat karena Bulog masih menyerap beras dan gabah dalam beberapa bulan ke depan sebelum tutup tahun.

Direktur utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, Bulog akan menyuplai stok tersebut ke para pedagang di pasar agar dapat menstabilkan harga beras. "Kami akan menyuplai beras ke pedagang untuk menstabilkan harga beras di pasaran," ujar Djarot kepada KONTAN, Rabu (24/8).

Bulog juga akan terus melakukan penyerapan beras dan gabah dari petani lokal. Sebab penyerapan produksi lokal menjadi prioritas Bulog seperti penugasan yang diberikan pemerintah. Apalagi di saat harga beras jatuh di tingkat petani, maka Bulog akan masuk untuk menstabilkan harga.

Namun untuk penyerapan beras di sisa tahun ini, Bulog mengaku akan bekerja maksimal dan sesuai dengan kemampuan Bulog. Namun volume penyerapan sampai akhir tahun diperkirakan tidak sebesar pada semester pertama tahun ini karena sudah tidak ada lagi panen raya sampai akhir tahun. Karena itu, Djarot enggan menyebutkan berapa potensi yang akan diserap.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, produksi beras tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu karena ada La Nina. Karena itu, ia menilai pemerintah tidak akan impor beras sepanjang tahun ini. Sebab saat ini, adan penambahan lahan produksi beras sebesar 300.000 hektare (ha) dan ditargetkan apda bulan September 2016 total tambahan lahan bisa mencapai 1 juta ha. "Karena produksi berlimbah, maka saat ini terjadi penurunan harga beras di pasaran sebesar 11%," klaim Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×