kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Hyundai jual mobil niaga Lagi


Senin, 04 September 2017 / 14:21 WIB
Strategi Hyundai jual mobil niaga Lagi


Reporter: Roy Franedya | Editor: Bagus Marsudi

Jaringan purnajual

Nah, dengan mitra baru, Hyundai berharap bisa kembali menggarap pasar kendaraan komersial. Pada tahap awal, menurut Ari, HOKI akan menawarkan truk ringan Hyundai (truk kategori 2) dan truk kelas berat atau heavy duty (truk kategori 5). Truk-truk tersebut sebagian akan dihadirkan dalam beberapa aplikasi. Ada juga yang berwujud chassis. Produk ini akan diluncurkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 yang berlangsung Agustus nanti.

Setelahnya, manajemen HOKI bakal menawarkan kendaraan bus dan mikro-bus. Alasan manajemen lebih dulu menawarkan truk lantaran pasarnya di Indonesia sedang menggeliat.

Adapun dari pihak prinsipal,  truk merupakan produk yang sudah siap dipasarkan. Sedangkan bus masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Ari menambahkan, pada tahap awal ini, strategi manajemen adalah mengembangkan layanan purnajual (after sales). Alasannya, percuma kendaraan terjual banyak jika tidak ada ketersediaan suku cadang atau layanan servis. Konsumen juga bakal memilih kendaraan yang lengkap suku cadang dan layanan servisnya.

Karena itu, mereka akan menggandeng bengkel-bengkel truk guna menjual suku cadang resmi. Di saat bersamaan, manajemen HOKI juga akan mendirikan diler resmi dan menggandeng pihak ketiga untuk ikut mendirikan diler.

Nantinya, suku cadang yang tawarkan tidak hanya kendaraan truk yang dijual HOKI, tetapi juga produk truk Hyundai yang sudah beredar sebelumnya. Tujuannya, menjaga loyalitas konsumen yang sebelumnya sudah memakai truk Hyundai.

Ari menjelaskan, kebijakan menggandeng bengkel truk adalah untuk memastikan bahwa suku cadang truk Hyundai tersedia di toko tradisional dan tersebar secara luas.
Lagipula bagi perusahaan transportasi, diler bukan tempat favorit membeli suku cadang. Biasanya mereka membawa kendaraan ke diler resmi hanya selama masa garansi. 

Setelahnya, perbaikan dan pergantian suku cadang dilakukan secara mandiri atau bengkel tradisional. “Fokus kami adalah bagaimana produk ini mudah didapatkan dan terjangkau. Dalam menghadirkan layanan purnajual, kami tidak ingin kaku. Sebab, mendirikan atau mencari mitra yang mau mendirikan diler tidak mudah, sementara konsumen tidak mau menunggu,” terang Ari.

Strategi lainnya adalah dengan mendirikan pabrik perakitan. Kendaraan asal Korea Selatan ini akan diimpor secara terurai atau completely knock down (CKD), sehingga membutuhkan pabrik perakitan. Ini juga dilakukan untuk mempercepat pemasokan truk Hyundai ke pasar Indonesia.

Ari menambahkan, manajemen akan melakukan kampanye pemasaran untuk meningkatkan citra dan kepekaan konsumen terhadap produk Hyundai Commercial. Kampanyenya dari yang terlihat, seperti desain kendaraan, hingga kampanye keunggulan yang tak terlihat tetapi bisa dirasakan. “Target awal kami memperkenalkan produk dan membuat brand image yang baik di benak konsumen,” tutup Ari.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×