kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak hanya segmen profesional, Hoops Indonesia juga membidik segmen pemula


Selasa, 05 Juni 2018 / 19:30 WIB
Tak hanya segmen profesional, Hoops Indonesia juga membidik segmen pemula
Gerai Hoops


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Popularitas permainan bola basket di segmen usia sekolah membuat PT Java Footwear Sportindo pemilik gerai Hoops Indonesia terus berekspansi. Saat ini, gerai khusus produk basket tersebut sudah ada 9 gerai di Jakarta, Tangerang, Bandung dan Surabaya.

Rudianto, CEO Hoops Indonesia menyampaikan bahwa perusahaan melihat potensi bertumbuh cukup besar. Apalagi sepanjang tahun lalu ketika banyak peritel yang penjualannya turun, penjualan perusahaannya tetap mengalami pertumbuhan. Salah satunya strateginya adalah dengan tidak berfokus pada profesional saja, melainkan juga menggarap segmen pemula.

“Kalau profesional itu bisa jadi porsinya 30% dan pemula di level 70%,” ujarnya di Jakarta, Selasa (5/6).

Menurutnya saat ini minat untuk bermain basket sudah mulai tumbuh mulai dari SMP, SMA dan kuliah sehingga segmen yang dituju semakin meluas. Pun saat ini, kontribusi penjualan ke segmen pemula lebih besar ketimbang profesional, kendati dirinya mengaku produk yang dijual sebenarnya masuk dalam klasifikasi performance untuk profesional.

“Pemula itu cukup banyak sih sebetulnya karena pemula itu mulai dari SMP, SMA dan kuliah mereka itu mulai (bermain basket). Animo basket di Indonesia sekarang ini sih sedang tinggi banget,” lanjutnya.

Rudianto mengatakan, saat ini perusahaan hanya menjalin kerjasama dengan dua prinsipal yakni Nike dan Adidas, dirinya belum ada rencana untuk menambah prinsipal baru karena demand dari keduanya pun saat ini cukup baik. Lain dari itu, dirinya belum tertarik untuk menjalin kerjasama dengan produsen sepatu lokal yang memproduksi sepatu basket karena marketyang disasar berbeda.

“Produsen lokal lebih ke segmen market yang berbeda. Memang ada produsen yang bikin untuk IBL, DBL. Tetapi kami bedain segmen marketnya karena kami kuatnya di market ini ya mau konsentrasi disini, kami kan tidak bisa semua segmen pasar diambil jadinya malah terlalu melebar,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×