kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah pabrik, Medisafe bidik pendapatan naik 22%


Jumat, 24 Februari 2017 / 11:50 WIB
Tambah pabrik, Medisafe bidik pendapatan naik 22%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

MEDAN. Indorama Corporation kembali melakukan ekspansi bisnis di Indonesia. Kali ini, perusahaan manufaktur multinasional tersebut membangun pabrik sarung tangan sintetis keenam di Medan, Sumatra Utara.

Melalui PT Medisafe Technologies, Indorama Corporation merampungkan pembangunan pabrik berkapasitas produksi 600 juta pak sarung tangan khusus medis per tahun. Dengan menambah investasi sekitar US$ 25 juta, Medisafe Technologies akan memperbesar pasar ekspor.

"Penambahan pabrik membuat kapasitas produksi kami tahun ini naik menjadi 2,7 miliar pak per tahun," jelas Vikram Hora, Chief Executive Officer (CEO) YTY Group - Malaysia usai meresmikan pabrik di Medan, Kamis (23/2). Untuk diketahui, YTY Group adalah perusahaan sarung tangan Malaysia yang sahamnya telah dibeli Indorama.

Menurut Vikram yang juga Chairman Medisafe, selama ini 75% hasil produksi mereka menyasar pasar Amerika Serikat. Selebihnya dipasarkan ke negara-negara Eropa.

Nah, kehadiran pabrik baru mereka nanti akan memenuhi kebutuhan negara tujuan ekspor serupa. "Pabrik kami saat ini hanya mendapatkan izin untuk ekspor. Namun, kami saat ini sedang mengajukan permohonan ke pemerintah agar bisa mendapatkan izin melakukan penjualan di dalam negeri," jelas Vikram.

Dengan penambahan pabrik, Medisafe berkesempatan menambah peluang ekspor. Jika tahun lalu pendapatannya mencapai US$ 65 juta, tahun ini ditargetkan naik 22% menjadi US% 80 juta. Kenaikan target tersebut diharapkan datang dari pengoperasian pabrik baru yang berlokasi di Sumatra Utara.

Untuk memenuhi produksi, Medisafe selama ini mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Vikram beralasan, hingga kini belum ada produsen dalam negeri yang mampu memproduksi karet sintetis. Maka itu, impor menjadi pilihan agar produksi sarung tangan tetap lancar.

Deepak Bang, CEO PT Medisafe Technologies, menambahkan, produk sarung tangan dari Indonesia saat ini kalah bersaing dengan produksi sarung tangan dari negeri tetangga Malaysia yang menguasai pangsa pasar ekspor sarung global sebesar 65%.

Setelah Malaysia, negara ASEAN lain yang juga menjadi eksportir sarung tangan adalah Thailand, yang menguasai pangsa pasar ekspor sarung tangan global sebesar 25%. "Sementara dua tahun lalu Indonesia menggenggam market share 5%, sekarang hanya 3%," kata Deepak.

Asal tahu saja, produk sarung tangan yang produksi Medisafe kebanyakan digunakan untuk keperluan medis dan kesehatan.

Insentif ekspor

Ekspansi Medisafe mendapatkan apresiasi dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Saat berkunjung ke pabrik Airlangga menyatakan, produk sarung tangan karet Indonesia mampu menembus pasar ekspor.

Hampir 90% pasarnya ada di benua Amerika dan Eropa. "Nilai ekspor sarung tangan karet di Indonesia tahun 2016 tercatat senilai U$ 232,50 juta. Jika dari sisi peringkat ekspor produk hilir berbasis karet, maka ekspor sarung tangan karet menempati posisi kedua setelah ekspor ban," kata Airlangga, Kamis, (23/2).

Agar bisa berkembang, Airlangga berharap kemampuan produksi sarung tangan di Indonesia bisa meningkat dan bersaing dengan kemampuan negara tetangga seperti Malaysia. Selain meningkatkan daya saing produk, Airlangga berharap sejumlah investor sarung tangan karet mengembangkan lagi investasi mereka di Indonesia.

Kementerian juga menggodok aturan insentif fiskal berbentuk investment allowance. "Namun saat ini masih dibahas bersama Kementerian Keuangan. Kami akan memformulasikan untuk mendukung industri berbasis ekspor," terang Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×