kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telkom menggarap proyek kabel laut sampai AS


Rabu, 06 September 2017 / 10:16 WIB
Telkom menggarap proyek kabel laut sampai AS


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Di saat sibuk memberesi persoalan Satelit Telkom 1, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk mendapatkan proyek pembangunan kabel laut. Perusahaan pelat merah itu memenangkan kontrak pemeliharaan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menyambungkan Asia Tenggara hingga Amerika Serikat (SEA-US) untuk segmen barat.

Telkom memenangi proyek SKKL SEA-US segmen barat tersebut melalui anak perusahaan bernama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia alias Telkom Infratel. Alhasil, kontrak yang terjalin adalah antara konsorsium SEA-USA segmen barat dengan Telkom Infratel. Panjang kabel laut tersebut mencapaig 3.392 kilometer (km).

Konsorsium SEA-USA terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia International, Guam Telekom dan Globe Telecom. Telekomunikasi Indonesia International (Telin) tak lain adalah anak perusahaan Telkom yang lain.

SKKL SEA-US untuk segmen barat akan menyambungkan kabel Asia Tenggara hingga Amerika Serikat (SEA-USA) untuk segmen barat yang menyambungkan lima wilayah. Kelimanya meliputi Manado di Indonesia, Davao di Filipina Selatan, Piti di Guam, Honolulu di Pulau Oahu Hawaii serta Los Angeles, California yang masuk dalam wilayah Amerika Serikat (AS).

Telkom optimistis, proyek SKKL SEA-US akan menjadi angin segar bagi bisnis perusahaan ini ke depan. "Ini merupakan rentetan sukses Telkom dalam mengembangkan infrastruktur global khususnya dengan mulai beroperasinya SEA-US sejak Agustus yang lalu yang membentang dari Manado ke LA," ujar Abdus Somad Arief atau yang akrab disapa Asa, Direktur Wholesale and International Services PT Telekomunikasi Indonesia Tbk saat dihubungi KONTAN, Selasa (5/9).

Menurut kesepakatan bisnis, kontrak pemeliharaan kabel bawah laut atawa submarine cable akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Hanya saja, manajemen Telkom tidak bersedia membeberkan nilai kontrak yang didapat.

Yang terang, Telkom masih terus membidik kontrak-kontrak lain di luar negeri. Target mereka masuk dalam kategori 10 besar operator digital besar di kawasan regional. "Detail kontrak kan tidak bisa di-disclosed," tandas Asa.

Selain menggarap proyek kabel laut tersebut, Telkom mengabarkan bahwa proses pemulihan site yang terdampak anomali Satelit Telkom 1 masih berlanjut. Perusahaan berkode saham TLKM di Bursa Efek Indonesia itu menaregetkan pemulihan rampung pada tanggal 10 September 2017.

Saat ini Telkom telah melakukan repointing terhadap 15.019 site. Mereka akan terus melakukan pemulihan dengan mengerahkan 2195 personil di tujuh lokasi. Hingga 5 September 2017 pada pukul 10 kemarin, tahap pemulihan sudah sampai 71% atau 10.654 site. "Terdiri atas 7658 ATM atau 66% dari total ATM, sementara untuk non ATM sudah 87% pulih" kata Alex J. Sinaga, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Selasa (5/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×