kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali


Rabu, 30 Agustus 2017 / 15:46 WIB
Satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali


Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Satelit Telkom 1 yang mengalami gangguan sejak Jumat (25/8), sekitar pukul 16.51 WIB, tidak dapat dioperasikan kembali. Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Alex J Sinaga mengatakan, hasil terkini dari investigasi yang dilakukan secara intensif oleh Telkom bersama Lockheed Martin, selaku pabrikan Satelit Telkom 1, menyatakan bahwa satelit itu sudah tidak berfungsi normal. 

Menimbang kondisi tersebut sehingga pihak Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shut down untuk Satelit Telkom 1. "Ini dilakukan juga untuk menghindari interferensi dengan satelit lain," tutur Alex di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (30/8).

Alex menambahkan hingga Rabu pagi, perkembangan pemulihan Satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti telah mencapai 100%, sesuai target yang telah direncanakan.

"Secara keseluruhan, repointing antena ground segment sudah mencapai 55% dan akan terus dilakukan bertahap hingga 10 September 2017," ungkapnya.

Total pelanggan Satelit Telkom 1 tercatat sebanyak 63 pelanggan dengan alokasi 29,26 Transponder Equivalen (TPE) dan jumlah site mencapai lebih dari 15.000 site. "Dan saat ini, kecepatan pemulihan site mencapai 1.000 site per hari," ujar Alex.

Satelit Telkom 1 diluncurkan pada 13 Agustus 1999 dan memiliki usia desain 15 tahun.

Namun, berdasarkan hasil pantauan Telkom bersama Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, satelit tersebut dinyatakan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal dengan kecukupan bahan bakar hingga sekurang-kurangnya sampai dengan 2019, atau hingga 20 tahun setelah diluncurkan.

Sementara itu sejak 2016, Telkom telah memutuskan untuk meluncurkan Satelit Telkom 4 di pertengahan tahun 2018, yang memang telah direncanakan untuk menggantikan Satelit Telkom 1 di slot orbit 108 BT.

Dengan tidak berfungsinya Satelit Telkom 1, Telkom akan mengawal ketat agar peluncuran Satelit Telkom 4 dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. "Sementara, proses pemulihan layanan Satelit Telkom 1 dilakukan dengan memigrasikan pelanggan ke Satelit Telkom 2, Satelit Telkom 3S, dan satelit lainnya," jelas dia. (Agita Tarigan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×