kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tetap optimistis kendati penyewa keluar dari mall


Rabu, 21 Februari 2018 / 12:30 WIB
Tetap optimistis kendati penyewa keluar dari mall


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Riset Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan tingkat hunian alias okupansi mall di Jakarta tahun lalu hanya 89%, turun ke titik terendah dalam enam tahun terakhir. Namun sejumlah pengelola pusat belanja besar di ibukota tetap optimistis bisnis mall masih cukup baik, karena tingkat okupansi mereka relatif stabil.

Mari kita melancong ke Mall Kota Kasablanka yang mengaku tingkat keterisian mall saat ini mencapai 99%. Jumlah pengunjung juga terus meningkat dari tahun ke tahun. "Pengunjung mall kami rata-rata mencapai 70.000 orang setiap hari saat hari kerja dan 100.000 pada saat akhir pekan dan hari libur," kata Lusiana, General Manager Mall Kota Kasablanka pada KONTAN, Selasa (20/9).

Demikian juga di Mall Grand Indonesia, tingkat okupansi saat ini mencapai 98,5%. Danto Kantoro Permadi, General Manager Marketing Communication Grand Indonesia, mengatakan, jumlah pengunjung mall tersebut mencapai 24,8 juta pada tahun 2017. Artinya, tidak mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal tahun lalu sering terjadi kegiatan demonstrasi di area Jakarta Pusat. Saat hari kerja, pengunjung Grand Indonesia mencapai 65.000 per hari dan 85.000 orang saat weekend.

Lantas apa yang langkah pengelola mall ini sehingga okupansi mereka tetap terjaga dan pengunjung selalu ramai? Menurut Danto, strategi Grand Indonesia adalah inovasi dalam tenancy, seperti menciptakan tenant mix dengan variasi brand juga diminati konsumen dan menjadi trend setter.

Nah, sekitar 70% pelanggan Grand Indonesia adalah wanita sehingga gerai-gerai beauty menjadi daya tarik dan hal itu terakomodasi semua. Danto menuturkan, pihaknya terus menghadirkan perubahan konsep agar menciptakan sesuatu yang baru bagi pengunjung dengan mengikuti tren-tren, baik untuk sport, lifestyle maupun food court. "Baru-baru ini, Grand Indonesia membuat konsep baru foodcourt, yaitu Foodprint, yang tempatnya dikonsep dengan menarik," klaimnya.

Sedangkan dalam sisi pemasaran, Grand Indonesia menawarkan progam-program belanja dan acara bertema pengalaman serta inovasi dalam layanan. Misalnya multi lingual customer services, aplikasi booking parking dan lain-lain.

Pengelola Mall Kota Kasablanka mengayunkan pendekatan tak jauh berbeda agar ramai pengunjung. Salah satunya dengan mendatangkan penyewa yang sedang ngetren dan menyediakan kegiatan-kegiatan yang mengakomodasi kebutuhan pengunjung seperti perhelatan travel fair, movie dan lain-lain.

Lusiana menjelaskan, sesuai kebutuhan, pihaknya saat ini semakin banyak menghadirkan tenant food and beverage (F&B) baru di Kota Kasablanka untuk memenuhi kebutuhan konsumen. "Meski begitu fesyen baru juga tidak kami tinggalkan," ujarnya.

Saat ini porsi tenant F&B di Mall Kota Kasablanka mencapai 35% dan selebihnya merupakan anchor tenant. Adapun penyewa baru yang mulai masuk ke mall ini berkaitan dengan produk beauty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×