kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total Bangun Persada meneken proyek Rp 1 triliun


Rabu, 23 Mei 2018 / 11:53 WIB
Total Bangun Persada meneken proyek Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Proyek Gedung


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak lama lagi, perusahaan kontraktor lokal, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), akan menggenggam kontrak baru dengan nilai hampir Rp 1 triliun. Kontrak tersebut datang dari dua perjanjian bisnis yang sudah tertuang dalam nota kesepahaman.

Kontrak pertama berasal dari PT Triniti Dinamik. Total Bangun akan mengerjakan proyek The Smith SOHO Office di Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten.

Sementara kontrak kedua berasal dari PT The Haven Bintan. Total Bangun akan mengerjakan proyek kondominium resor The Haven Lagoi Bay di Pulau Bintan.

Sebenarnya, nilai persis dari kedua kontrak tersebut masih dalam tahap negosiasi. "Kami sudah ditunjuk, tetapi untuk nilai kontraknya masih kami bahas dan akan selesai dalam waktu dekat," tutur Janti Komadjaja, Presiden Direktur PT Total Bangun Persada Tbk saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/5).

Sebagai gambaran, The Smith SOHO Office berupa mixed use development. Total Bangun akan bertindak sebagai kontraktor utama struktur bangunan. Mereka harus membangun 438 unit hunian, 100 unit small office home office (SOHO) dan 112 unit kantor. Lama pengerjaan 27 bulan dan target penyelesaian pada kuartal II 2020.

Dalam kesempatan berbeda, Samuel Stepanus Huang, Direktur Utama PT Triniti Dinamik menjelaskan, grounbreaking atau penanaman tiang pancang The Smith Soho Office telah berlangsung pada Febrauri 2017. Kontraktor lain yakni PT Indonesia Pondasi Raya Tbk, sudah lebih dahulu merampungkan pengerjaan pondasi.

Adapun, roda pemasaran The Smith SOHO Office juga sudah berjalan. Triniti Dinamik menargetkan penjualan sekitar Rp 1 triliun.

Sementara proyek The Haven Lagoi Bay di Pulau Bintan terdiri dari dua menara kondomium dengan total nilai investasi S$ 288 juta atau setara Rp 2,88 triliun. Sedianya, Total Bangun mengerjakan proyek itu bersama dengan kontraktor asal Negeri Panda, yaitu China Yunnan Construction Investment Holding Group Co. Ltd.

Tak mengubah target

Meskipun hampir pasti mendapatkan tambahan kontrak baru sekitar 1 triliun, Total Bangun tak serta-merta mengerek target kontrak baru tahun ini. "Target kami tetap Rp 4 triliun," tandas Janti.

Hingga akhir April 2018, Total Bangun telah mencatatkan kontrak baru senilai Rp 280 miliar. Kontrak baru tersebut mereka dapatkan dari beberapa proyek. Salah satunya adalah hotel di Bengkulu dengan nilai kontrak sebesar Rp 75 miliar.

Sebelumnya, Mahmila Sugiyo, Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk mengatakan, proyek gedung segmen premium masih menjadi perhatian utama. Baik berupa perkantoran maupun hunian.

Sejauh ini, Total Bangun masih memiliki kontrak baru di tangan senilai Rp 6,31 triliun. Perinciannya Rp 1,64 triliun apartemen, Rp 1,55 triliun perkantoran, Rp 1,18 triliun hotel dan Rp 1,95 miliar proyek mixed use. Sebagian proyek-proyek itu berada di kawasan Jabodetabek.

Dalam membidik kontrak-kontrak baru, biasanya Total Bangun melenggang sendiri. Kecuali untuk proyek bernilai cukup besar. Untuk proyek jumbo, Total Bangun memilih berkongsi dengan perusahaan lain dalam skema kerjasama operasi (KSO). Tercatat ada tiga proyek KSO yang mereka dapatkan tahun lalu.

Tahun ini, Total Bangun menyediakan dana belanja modal sekitar Rp 50 miliar untuk membeli peralatan pendukung pekerjaan konstruksi. Sementara target pendapatan usaha Rp 3,1 triliun dan target laba bersih Rp 250 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×