kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total Bangun pilih garap proyek sendirian di 2015


Selasa, 16 Desember 2014 / 23:24 WIB
 Total Bangun pilih garap proyek sendirian di 2015
ILUSTRASI. Hanya ada satu libur bulan Juli 2023, yakni libur nasional Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk mengubah strategi bisnis 2015. Perusahaan jasa konstruksi dan properti itu memilih melaju sendiri mengejar target perolehan kontrak baru.

Langkah tersebut mereka ambil karena keuntungan menggarap proyek sendiri lebih besar ketimbang berkongsi dengan perusahaan lain. 

"Kami tahun depan enggak lagi bikin kerjasama operasi (KSO), kalau bisa bekerja sendiri," kata Moeljati Soetrisno, Direktur Total Bangun Persada, pekan lalu (11/12).

Target kontrak anyar perusahaan berkode saham TOTL di Bursa Efek Indonesia itu tahun depan Rp 3 triliun. Target ini lebih kecil dari perolehan kontrak anyar tahun ini.

Hingga akhir September 2014, Total Bangun mengantongi kontrak anyar Rp 5,3 triliun. Dari perolehan itu, Rp 2,6 triliun adalah kontrak yang bakal digarap sendiri. 

Lantas, Rp 2,7 triliun sisanya berupa kontrak KSO. Nah, perolehan kontrak KSO di tahun 2014 itu juga yang menjadi alasan Total Bangun tak akan akan mengejar kontrak anyar dengan skema KSO tahun depan. Perusahaan itu merasa sudah cukup mendekap kontrak KSO yang memiliki jangka waktu dua tahun itu atau hingga 2016. 

Kontrak KSO tersebut terdiri dari tiga pengerjaan proyek, yakni proyek MNC Media Tower, Menara Astra, dan Grade A Office di SCBD Lot X.

Sementara mengenai jenis proyek, TOTL akan membidik proyek gedung bertingkat. Sebut saja perkantoran, apartemen dan rumahsakit. Jika tahun ini, proyek perkantoran menjadi kontributor terbesar untuk kontrak anyar hingga 30%, tahun depan manajemen perusahaan itu menargetkan kontribusi lebih merata.

Yang pasti, Total Bangun membidik pengerjaan proyek swasta ketimbang pemerintah. "Soalnya pemerintah  sedang main ke infrastruktur dan kami enggak main proyek seperti itu," terang Ninik.

Dus, kontribusi kontrak baru dari pemerintah tahun depan tak akan jauh berbeda dengan tahun ini. Hingga September 2014, kontribusi kontrak pemerintah hanya 4% terhadap total kontrak baru.

Sambil mengejar aneka kontrak baru, Total Bangun juga berupaya mengail pendapatan berulang. Perusahaan itu ingin memperoleh pendapatan berulang dari anak perusahan di bidang properti, PT Total Persada Development (TPD). 

Rencananya, TPD hanya akan menjual 25% unit gedung perkantoran GKM di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Gedung itu terdiri dari 22 lantai. 

Lalu, bersama mitra bisnisnya, PT Graha Kirana Megah, Total Persada akan membeli 75% unit sisanya untuk disewakan. Patokan harga sewa US$ 20 per meter persegi  (m²).

Dari rencana tersebut, Total Bangun menaksir bisa mengantongi pendapatan berulang 5% dari total target pendapatan pada 2015. Perusahaan itu mengincar pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp 175 miliar pada tahun depan.

Untuk memuluskan rencana tahun 2015, Total Bangun mengalokasikan belanja modal Rp 50 miliar. Perusahaan itu akan menggunakan sekitar Rp 30 miliar untuk menambah tabungan tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×