kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulan ini, Total bangun mulai bangun kondotel dan kantor


Selasa, 20 Desember 2011 / 07:21 WIB
Bulan ini, Total bangun mulai bangun kondotel dan kantor
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) alias Pigijo di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1).


Reporter: Maria Rosita | Editor: Edy Can

JAKARTA. Perusahaan kontraktor PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) melebarkan sayapnya ke bisnis pengembang properti. Sebagai langkah awal, perusahaan tersebut melalui PT Camakila Development, mulai mengembangkan kondominium hotel (kondotel) bertajuk Ramada Hotel & Suites di Tanjung Benoa, Bali.

Camakila merupakan perusahaan patungan antara PT Total Persada Development dan mitra lokal, PT Dewata Maju Makmur. Bulan ini, Camakila mulai membangun fondasi kondotel tersebut.

Untuk menggarap lahan seluas 2,4 hektare (ha) yang dimiliknya, Camakila akan menggelontorkan investasi senilai US$ 45 juta-US$ 50 juta. Camakila menargetkan Ramada bisa beroperasi Maret 2013.

Arif Suhartojo, Direktur Total Persada, mengatakan, perusahaannya berekspansi ke bisnis pengembang properti lantaran permintaan properti terus marak. Apalagi, "Indonesia sedang jadi sasaran asing," ungkap Arif kepada KONTAN, Senin (19/12).

Sebelum membangun kondotel, Total Persada lebih dulu membangun restoran Sakala untuk memancing keramaian. Di samping mengembangkan kondotel, Total Persada juga terjun ke bisnis properti dengan mengembangkan gedung perkantoran GKM Tower di Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Total Persada membangun kantor strata title ini melalui PT Lestari Kirana Persada, perusahaan patungan antara Total Persada dengan PT Graha Kirana Megah. Untuk membangun kantor seluas 31.000 meter persegi (m²) itu, Lestari Kirana mengalokasikan dana US$ 30 juta.

Menurut Arif, sekitar 90% kantor di TB Simatupang disewakan. Padahal, banyak perusahaan lokal dan asing ingin memiliki kantor sendiri. Itu sebabnya, Lestari Kirana akan menjual GKM Tower seharga Rp 19 juta-Rp 19,8 juta per m². "Kami akan mulai bangun bulan ini," tutur Arif.

Saat ini, sekitar 29% dari total area GKM Tower sudah terjual. Pembeli ruang ini kebanyakan bergerak di bidang energi dan tekstil. Arif menargetkan, separuh dari GKM Towes sudah terjual pada kuartal IV-2012. Dus, menara ini bisa beroperasi Juni 2013.

Arief Rahardjo, Kepala Lembaga Riset Properti PT Cushman & Wakefield Indonesia, berpendapat, ekspansi Total Bangun ke properti cukup prospektif mengingat selama ini perusahaan tersebut banyak menggarap konstruksi bangunan. "Seharusnya keterampilan konstruksinya sudah terjamin," tutur Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×