kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uang muka proyek Pelabuhan Patimban Rp 900 miliar cair bulan depan


Jumat, 27 Juli 2018 / 19:59 WIB
Uang muka proyek Pelabuhan Patimban Rp 900 miliar cair bulan depan
ILUSTRASI. Penandatangan fase I tahap I Pelabuhan Patimban


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menegaskan sudah tidak ada masalah terkait dana dalam pembangunan fase I tahap I Pelabuhan Patimban yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo mengatakan, seluruh dana untuk pembangunan pelabuhan ini berasal dari soft loan JICA (Japan International Cooperation Agency Jepang).

Adapun di fase I ini nilai investasi yang diperlukan mencapai Rp 9 triliun. Rinciannya, tahap I Rp 6 triliun, tahap II Rp 1,8 triliun , dan sisanya di tahap III.

Untuk pinjaman fase ini Agus bilang, jangka waktu pinjamannya itu selama lima tahun dengan bunga yang dinilainya sangat kecil. "Seingat saya bunganya itu kecil sekali hanya 0,5%," ungkapnya, Jumat (27/7).

Agus juga menyampaikan, pinjaman ini nantinya akan cair berdasarkan progres dari pembangunan pelabuhan. Jadi, hingga saat ini diakuinya belum ada dana yang cair. "Kan pembangunan belum dimulai jadi belum ada (dana yang cair)," katanya.

Adapun pembangunan fase I tahap I ini baru akan dilakukan pada Agustus mendatang. Meski begitu, diakui pemerintah bulan depan dana yang cair itu belum sepenuhnya Rp 6 triliun, melainkan masih berupa uang muka sebesar 15% atau sebesar Rp 900 miliar.

Sekedar tahu saja, secara keseluruhan proyek Pelabuhan Patimban ini akan selesai pada 2027 dengan tiga fase. Sementara untuk fase pertama ini terdapat tiga paket pekerjaan yang ditargetkan seluruhnya selesai pada 2020. "Jadi untuk soft opening itu baru fase I tahap I yang selesainya tahun depan," tegasnya.

Proses pembangunan Pelabuhan Patimban akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu ditandai dengan adanya penekanan kontrak fase I tahap I yang dilakukan pemerintah dengan pemenang konsorsium.

Adapun pemenang konsorsium itu merupakan perusahaan sebagai kontraktor pelaksananya yakni Penta Ocean, Toa dan Rinkai dari perusahaan marine construction Jepang beserta BUMN Karya yakni PT. Wijaya Karya dan PT. PP Tbk.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai salah satu program strategi nasional pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat ini bertujuan untuk daya saing Indonesia dalam hal pelabuhan.

Sehingga nantinya masyarakat tidak hanya bertumpu dengan Pelabuhan Tanjung Priok saja, sehingga bisa menekan biaya logistik nasional. Adapun secara teknis Pelabuhan Patimban ini memiliki kapasitas sama besarnya dengan Tanjung Priok.

"Secara teknis Patimban direncanakan tahap I kapasitasnya mencapai 3,5 juta Teus, tahap II 5,5 juta Teus dan Tahap III naik menjadi 7,5 juta Teus," ungkap Budi dalam acara penandatanganan kontrak itu di kantornya, Jumat (27/7).

Dengan begitu, diharapkan jalur pendistribusian khususnya Indonesia bagian tengah bisa terkoneksi lebih lancar. "Di Patimban juga rencana untuk car terminal dan Roro," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×