kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uji coba Skytrain dari T3 ke T2 di Agustus


Rabu, 12 Juli 2017 / 21:03 WIB
Uji coba Skytrain dari T3 ke T2 di Agustus


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Automated People Mover System (APMS) atau Skytrain yang dikembangkan di Bandara Soekarno Hatta rencananya akan diuji coba di akhir bulan Juli ini. Proyek infrastruktur bandara tersebut menelan total investasi sebesar Rp 950 miliar.

Uji coba tersebut meliputi pengecekan sistem sesuai Standard Operation Procedural yang melibatkan fitur-fitur dalam aspek keselamatan. Ini akan menjadi teknologi kereta tanpa masinis pertama di Indonesia yang diusung oleh Skytrain.

Menurut Yado Yarismano, Public Relation Manager Angkasa Pura 2, setelah uji coba untuk fitur keselematan, selanjutnya di bulan Agustus akan dilakukan uji coba pengoperasian untuk lintasan atau trek dari Terminal 3 menuju Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta.

"Akan dicoba satu trainset. Totalnya akan ada tiga trainset yang rencananya akan datang semua di Agustus," terang Yado kepada KONTAN, Rabu (12/7).  

Rencananya, jika semua pembangunan sudah selesai, Skytrain tersebut akan melalui terminal 1, 2, dan 3, serta integrated building di tiap terminal. Total panjang lintasan yang ditempuh sekitar 3,1 km dengan frekuensi kedatangan tiap 5 menit sekali di tiap terminal.

"Dari terminal 1 ke terminal 2 ada integrated building, tempat stasiun kereta bandara. Total akan ada tiga trainset," tambah Yado.

Sekadar informasi, dalam 1 trainset Skytrain mampu menampung 176 penumpang. Artinya, jika ketiga Skytrain sudah beroperasi, mampu menampung 528 penumpang yang dapat diantar dari terminal satu ke terminal lainnya. Waktu tempuh yang dibutuhkan dari terminal 1 ke terminal 3 dapat ditempuh dalam waktu 7 menit.

Sekadar informasi, untuk pengerjaan pembangunan infrastruktur seperti jalur dan terminal Skytrain dikerjakan oleh BUMN Wijaya Karya (WIKA) dengan PT Indulexco dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan total nilai investasi sebesar Rp 420 miliar.

Sedangkan untuk pengadaan trainset Skytrain disiapkan oleh salah satu BUMN, LEN Industri (Persero) dan Woojin, perusahaan asal Korea Selatan. Nilai investasi untuk pengadaan trainset tersebut sebesar Rp 530 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×