kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek kereta Bandara Soetta-Halim ke swasta


Senin, 15 Desember 2014 / 10:48 WIB
Proyek kereta Bandara Soetta-Halim ke swasta
ILUSTRASI. Kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai akhir Mei 2023 masih mengalami peningkatan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah mengubah skema pendanaan proyek kereta bandar udara (bandara) yang menghubungkan  Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Jika sebelumnya, proyek senilai Rp 26 triliun ini akan menggunakan skema pendanaan kerjasama pemerintah swasta dengan porsi pembiayaan 55% oleh pemerintah. Kini sepenuhnya akan diserahkan kepada swasta.

Tak hanya itu, pemerintah juga memutuskan pekerjaan proyek maupun pembebasan lahan bakal di garap oleh swasta murni. "Proyek kereta bandara akan ditawarkan ke swasta murni karena ini sudah komersial," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, akhir pekan lalu.

Menurut Hermanto dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bakal dialihkan untuk membiayai proyek kereta lain, seperti di Sumatera serta Sulawesi. Tapi ia belum memerinci proyek kereta di luar Pulau Jawa tersebut.

Yang jelas, setelah PT Sarana Multi Infrastruktur menghitung biaya dari proyek ini, pemerintah langsung menggelar tender di semester satu 2015. "Asing nanti bisa masuk, yang penting ada joint venture dengan perusahaan lokal di proyek ini," tambah dia.

Meski menyerahkan kepada swasta, Hermanto masih belum bisa memastikan swasta mana saja yang tertarik menggarap mega proyek tersebut. Sejak skema pendanaan dirubah, belum ada pihak swasta yang berminat. Ia menengarai investor swasta masih menghitung tarif yang bakal diterapkan mengingat jumlah investasi yang cukup besar.

Awalnya ada kabar sekitar 19 investor domestik dan luar negeri yang berminat bekerja sama dengan pemerintah. Salah satunya adalah pemilik Lion Group, Rusdi Kirana. 

Bahkan beberapa waktu lalu, bos maskapai berbiaya murah ini sempat mengumunkan rencana pengembangan bandara Halim Perdanakusuma yang akan dilengkapi dengan fasilitas kereta bandara. Namun hingga kini ia masih menunggu penyelesaian pembicaraan dengan pihak angkutan udara.

Proyek kereta penghubung dua bandara ini digagas karena semakin tingginya pertumbuhan penumpang menuju bandara. Nantinya, proyek yang memadukan struktur di atas dan bawah tanah, sehingga diprediksi bisa menempuh perjalanan menuju bandara sekitar 30 menit saja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×