kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

19 tahun diproses, tol listrik Sumatra tahap I sepanjang 3.765 kms segera beroperasi


Selasa, 21 Mei 2019 / 08:33 WIB
19 tahun diproses, tol listrik Sumatra tahap I sepanjang 3.765 kms segera beroperasi


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak lama lagi akan menuntaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dikenal dengan Tol Listrik Sumatera, berupa Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kiloVolt (kV).

Proyek ini akan menjadi back bone penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya. Tidak hanya membangun pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan Gardu Induk 150 kV, namun juga membangun Tol Listrik yang dijadikan sebagai back bone Transmisi di Sumatera.

Beberapa proyek infrastruktur ini dibangun PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik yang setiap tahun tumbuh rata-rata 6% hingga 7% di daerah Sumatra. Pembangunan Gardu Induk 150 kV dan Jaringan Listrik Desa bertujuan agar listrik dapat menjangkau seluruh kabupaten.

Dengan adanya Gardu Induk 150 kV tentunya akan meningkatkan keandalan maupun daya pasok listrik baik di perkotaan maupun pedesaan agar pergerakan laju roda ekonomi semakin meningkat.

Dwi Suryo Abdullah, Vice President Public Relation Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi 275 kV dibangun dalam dua tahap.

Tahap pertama : Lahat- Sarulla-Pangkalan Susu dengan panjang 3.765 kms yang akan operasi pada semester I-2019 dan tahap dua : Lahat -Lampung & Pangkalan Susu - Sigli-Ulèe Kareng direncanakan operasi akhir 2022.

Guna mewujudkan Tol Listrik Sumatera upaya PLN dimulai dari proses perizinan, survey lokasi tapak tower, sampling uji tanah, penyusunan desain drawing hingga pembebasan lahan tapak tower di sepanjang jalur transmisi dari Lampung hingga Aceh.

Dwi menjelaskan, keadaan geografis di daerah tersebut mulai tanah datar, perkebunan , pertanian, kawasan hutan, perbukitan, dan lembah. Proyek ini sudah dimulai dari tahun 2000 dan sudah 19 tahun tahap satu sepanjang 3.765 kms segera terwujud dan dioperasikan pada semester I-tahun 2019.

“Serangkaian kegiatan dan kendala yang dihadapi PLN dalam mewujudkan Tol Listrik Sumatera, tetapi pada 2014 lalu dilakukan percepatan pembangunan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (21/5).

Tol Listrik Sumatera nantikan akan mampu mengalirkan energi listrik dalam kapasitas yang sangat besar hingga mencapai 2.000 MW dari Sumatera Selatan ke Sumatera Utara mengingat potensi pembangkit di Sumsel lebih besar karena pembangkit listrik tenaga uap (PLTU Batubara) mulut tambang dapat dibangun di daerah tersebut.

Dia menerangkan, saat ini pada Sistem Sumatera Bagian Selatan mempunyai cadangan daya yang cukup dan belum dapat dimanfaatkan untuk membantu daya pasok pada Sistem Sumatera Bagian Utara.

“Kendala utama yang dihadapi dilapangan selain pembebasan lahan tapak tower juga terkendala membawa material baik untuk pembangunan pondasi maupun untuk pemasangan tower karena akses untuk mencapai lokasi masih banyak dilalui dengan jalan kaki selain itu juga cuaca yang sering turun hujan terutama di daerah yang curah hujannya tinggi seperti jalur Sarulla-Simangkuk sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama" jelas Dwi.

Dwi menyatakan tol listrik di Sumatera, nantinya akan menambah kehandalan penyaluran energi listrik, mampu menurunkan Biaya Pokok Produksi karena susut jaringan relatif akan turun, index gangguan jaringan diharapkan juga menurun.

Selain itu, tentunya potensi energj listrik yang ada di sekitar mulut tambang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nasional guna mendukung pertumbuhan industri di Sumatera karena bisa menarik investor berinvestasi di Sumatera , mengingat salah satu daya tarik berinvestasi adalan kecukupan dan keandalan pasokan listrik sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, tambah Dwi Suryo.

Kata Dwi, pada pertengahan Mei 2019, PLN tinggal menyelesaikan 7 tower, pembersihan jalur transmisi (ROW) 10 tower dan menarik kawat penghantar 275 kV sekitar 100 tower yang semua itu berada di antara jalur Sarulla- Simangkuk. “Semua itu ditargetnya selesai akhir Juni 2019 , nantinya jika jalur Sarulla – Simangkuk selesai maka Transmisi 275 kV Lahat-Binjai/ Pangkalan Susu akan terhubung,” imbuhnya.

Hal ini karena 2 jalur transmisi 275 kV telah lebih dulu diselesaikan, yakni jalur Lahat – Sarulla & Simangkuk - Pangkalan Susu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×