Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Rasanya ada begitu banyak beban yang harus dipikul oleh pengusaha makanan dan minuman tahun 2009. Selain menghadapi tren penurunan daya beli masyarakat, tahun depan para pengusaha industri makanan bakal menghadapi masalah yang tak kalah ruwet. Yakni, kenaikan harga jual tepung terigu.
Kenaikan harga berpeluang terjadi lantaran langkah pemerintah mencabut subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tepung terigu mulai awal tahun depan. Alasan pemerintah, harga tepung terigu di dalam negeri sudah cukup terjangkau masyarakat.
Sayangnya, hal itu bakal membawa efek buruk buat pengusaha dan konsumen. “Pencabutan itu akan membuat harga terigu naik sekitar 10% dari harga saat ini,” ungkap Ratna Sari Loppies, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo).
Padahal, saat ini harga tepung terigu di pasaran sedang turun. Menurut Ratna, harga jual tepung terigu saat ini sekitar Rp 100.000 hingga Rp 120.000 per sak. Harga tersebut sudah turun sekitar 20% dari bulan September lalu.
Harga tepung terigu turun seiring dengan penurunan harga gandum dunia sebesar 40%. Nah, mengapa harga tepung terigu di dalam negeri hanya turun 20%? Alasannya adalah faktor penguatan dolar Amerika Serikat (AS). “Kalau dolar stabil, mungkin harga bisa turun lebih dari sekarang,” imbuh Ratna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News