kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2010, Telkomsel Patok Gaet 30 Juta Pelanggan Broadband


Rabu, 16 Juni 2010 / 08:37 WIB
2010, Telkomsel Patok Gaet 30 Juta Pelanggan Broadband


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) menargetkan jumlah pelanggan broadband nya bertambah 30 juta sampai akhir tahun ini. Terdiri dari pelanggan GPRS/3G sebanyak 25 juta, BlackBerry 500.000, dan pelanggan Flash 4,5 juta terdiri dari pelanggan bundling dan non bundling.

Untuk Flash, General Manager Device Bundling Telkomsel Heru Sukendro merinci target penjualan modem bundling tahun ini adalah 2,8 juta pelanggan. Sementara tahun lalu, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tersebut berhasil menggaet jumlah pelanggan 2,53 juta atau lebih tinggi 10% dari target 2,3 juta.

Heru optimis target tahun ini kembali bisa dilampaui. Ada dua faktor yang menurutnya bisa mendorong kenaikan jumlah pelanggan data via modem maupun netbook yang dijual Telkomsel.

Pertama, internet sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. "Meskipun agak berat dan butuh pemasaran yang kuat untuk menjualnya, karena broadband ini berbeda dengan pelanggan voice biasa. Kebanyakan penggunanya terbatas di kota-kota besar saja," kata Heru, Selasa (15/6).

Faktor kedua, tahun ini Telkomsel menggandeng tujuh produsen perangkat internet broadband tahun ini. Diantaranya SpeedUp, Huawei, BandLuxe, Prolink, Advance, dan Asus. Sementara tahun lalu hanya tiga merek pertama yang bermitra dengan Telkomsel.

"Dengan semakin banyak variasi perangkat, masyarakat jadi lebih banyak pilihan. Selain itu, harga nya juga lebih terjangkau dibanding tahun lalu," serunya.

Ia membandingkan, rata-rata harga modem tahun lalu berada diatas angka Rp 800.000 per unit. Sementara, tahun ini dengan uang Rp 300.000 saja pelanggan sudah bisa memiliki modem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×