Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat daya saing industri baja, diperlukan revitalisasi untuk peningkatan kinerja pabrik baja. Karenanya, PT Krakatau Steel (KS) juga akan melakukan program revitalisasi pabriknya mulai tahun depan.
"Kita harus melakukan penyesuaian teknologi dan upgrading. Perubahan lingkungan bisnis seperti energi dan bahan baku yang lebih mahal dan jenis produk yang lebih banyak membuat kita perlu melakukan perubahan,"ujar Direktur Utama PT Krakatau Steel Fazwar Bujang, Selasa (24/8).
Dana yang dialokasikan untuk revitalisasi ini sebesar US$ 220 juta. Nah, untuk membiayai revitalisasi ini, KS mendapatkan pendanaan dari lembaga pembiayaan ekspor asal Eropa yaitu export Credit Agency (ECA).
"Dari total pembiayaan ini sekitar 65%-70% nya didanai dari agensi pembiayaan Eropa," kata Fazwar. Revitalisasi ini akan dilakukan mulai dari hulu sampai hilir.
Fazwar mengatakan revitalisasi dan modernisasi pabrik ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan industri ke depan. Ia menggambarkan, saat pertama kali KS didirikan tahun 1970 an harga gas masih sekitar US$ 65 cent dan alokasi gas yang diberikan sebanyak 137 mmscfd.
"Sedangkan saat ini harga gas sudah mencapai US$ 5,5 per mmbtu dan gas yang disediakan pertamina hanya sekitar 60 mmscfd - 65 mmscfd," kata Fazwar. Begitu juga dengan harga bahan baku baja yang terus naik membuat efisiensi produksi sangat dibutuhkan.
Menurut rencana, proses revitalisasi untuk tahap pertama akan dilakukan mulai April 2011, dan untuk tahap kedua diperkirakan akan selesai pada tahun 2012 nanti. Dengan revitalisasi ini diharapkan bisa menurunkan pemakaian gas yang signifikan dan menurunkan pemakaian listrik dalam proses produksi baja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News