Reporter: Maria Rosita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelancong luar negeri yang datang ke Indonesia diyakini akan mencapai 8 juta orang tahun 2012. Target tersebut naik 3,9% dibandingkan harapan tahun ini sebesar 7,7 juta wisatawan. Nia Niscaya, Direktur Jenderal Promosi Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parenkraf) berpendapat kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan promosi pariwisata Indonesia.
Selain itu, "Ada juga terobosan-terobosan yang dilakukan pemerintah dan ekonomi kita yang stabil," ungkap Nia kepada KONTAN, Rabu (28/12).
Adapun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan wisatawan Januari-Oktober 2011 mencapai 6,27 juta orang, naik 6,43% dari periode sama tahun lalu sejumlah 5,78 juta orang.
Menteri Parenkraf Mari Elka Pangestu menegaskan pemerintah berjanji mencari cara menarik pengunjung dari negara-negara yang relatif tidak merasakan dampak penurunan ekonomi. Di antaranya China, India, Rusia, dan Australia. Menurutnya, industri pariwisata perlu membaca kebutuhan dan harapan wisatawan untuk mengembangkan sektor dan bisnis ini di Tanah Air. "Kami sudah menetapkan target 8 juta tahun depan," terang Mari.
Tak menutup kemungkinan, target itu bisa tercapai. Survey Minat Wisata Global 2011 menunjukkan, 4,25% pelancong global ingin mengunjungi Indonesia dalam dua tahun mendatang. Riset dilakukan PT Visa Worldwide Indonesia terhadap 11.620 responden dari 23 negara. Di antaranya dari Kroasia, Mesir, Jerman, Australia, Maroko, Rusia, Inggris, serta beberapa negara tetangga.
Riset melaporkan, dari total responden, sebanyak 10.726 orang ingin berwisata ke Asia Pasifik. Nah, 456 orang atau 4,25% responden berminat mengunjungi Indonesia. Kontribusi terbesar datang dari Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Australia. Waktu yang dihabiskan umumnya sembilan malam. Tahun lalu, riset serupa dilakukan terhadap 6.714 responden dari 13 negara di Asia Pasifik. Hasilnya, Indonesia termasuk tujuan wisatawan asal Malaysia, Australia, dan Singapura. Hasilnya, sekitar 7% pernah berkunjung ke Indonesia.
Harianto Gunawan, Direktur Visa Indonesia, menguraikan pengunjung kepincut untuk berlibur ke Indonesia dengan melakukan aktivitas luar ruang. Contohnya, menyelam di perairan Raja Ampat, Sorong, Papua. Maklum, Indonesia memiliki lebih 17.000 pulau. Itu dimanfaatkan pelancong untuk panjat gunung, mendaki, hingga bermain golf.
Selain itu, 33 provinsi dengan berbagai kebudayaan membuat kuliner Indonesia kaya. Dia mengklaim, riset di luar negeri menyebutkan rendang dan cendol termasuk makanan favorit dunia. Lainnya, perawatan tubuh. Jamu tradisional cuma dimiliki di Indonesia, dan cuma di sini juga gerai spa lengkap.
Survey Minat Wisata Global juga menunjukkan bujet wisata ke Indonesia meningkat 17%. Kalau tahun 2010 sebesar US$ 1.541 per orang, kini bujet mencapai US$ 1.835. Asal tahu, bujet wisata global rata-rata bernilai US$ 1.895 setiap orang, tak jauh dari bujet melancong ke Indonesia. Bagi Harianto, ini merupakan oportunitas bagi industri pariwisata dalam negeri. "Saya proyeksi tahun depan bujet bisa naik lagi setidaknya 10%," ujar Harianto kepada KONTAN, Rabu (28/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News