kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2015, Bandung punya lima apartemen baru


Rabu, 03 Desember 2014 / 15:15 WIB
2015, Bandung punya lima apartemen baru
ILUSTRASI. Suasana penjualan motor baru di salah satu diler Honda di Tangerang Selatan, Selasa (2/5/2023). Pendanaan Surat Utang Multifinance Capai Rp 13,51 Triliun Hingga Mei 2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

BANDUNG. Sebanyak 15 apartemen rakyat kelas menengah ke bawah akan dibangun di Kota Bandung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, untuk tahap awal, lima apartemen akan dibangun terlebih dulu pada tahun 2015.

"Lokasinya di Rancacili, Tamansari, Nyengseret, Kiara Condong. Satu lagi saya lupa," kata pria yang akrab disapa Emil ini di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Rabu (3/12).

Emil memastikan bahwa proyek tersebut murni untuk menyejahterakan masyarakat kelas bawah dan tidak ada unsur bisnis. 

"Proyek apartemen rakyat betul-betul tidak ada bisnis apa pun kecuali untuk kelompok menengah bawah karena untuk menengah atas sudah disuplai oleh hukum pasar. Kalau menengah ke bawah, negara harus menanggung," ungkapnya. 

Harga yang akan dilepas juga dapat dikatakan terjangkau untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Satu unit apartemen berkisar Rp 50 juta hingga Rp 260 juta. 

"Yang paling (kelas) bawah di angka Rp 50 juta dan (kelas) menengahnya Rp 260 juta," ungkapnya. 

Soal syarat dan prasyarat kepemilikan apartemen, Emil menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Kota Bandung. Nantinya, warga miskin yang membutuhkan apartemen tersebut diseleksi terlebih dahulu. 

"Distarcip akan segera menyusun tim seleksinya karena kalau tidak ada seleksi kriteria, khawatir dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab. Mengaku miskin padahal mampu," ucapnya. 

"Yang penting masuk kriteria dulu. Setelah itu, ada undian karena suplai juga terbatas dengan pemohon yang jumlahnya pasti berlipat-lipat," tandasnya. (Putra Prima Perdana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×