Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
MEDAN. PT Angkasa Pura II (AP II) sepanjang 2016 membukukan pendapatan Rp 6,91 triliun (unaudited). Jumlah tersebut tumbuh 24% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sumbangan terbesar masih dari bisnis aero yang berkontribusi sekitar 60%, sedangkan sisanya dari bisnis non-aero.
"Kemudian jika dilihat dari bandara, penyumbang terbesar masih dari Bandara Soekarno-Hatta yang mencapai Rp 4,6 triliun, dan disusul oleh Bandara Kualanamu Medan. Untuk laba bersih, angkanya belum final," ujarnya di sela-sela kunjungan ke Bandara Kualanamu, Sabtu (7/1).
Awaluddin menyatakan ke depan perseroan akan memaksimalkan pendapatan dari bisnis non-aero, sehingga mampu menjadi kontributor utama bagi pendapatan AP II.
Adapun bisnis non-aero yang akan dimaksimalkan di antaranya meliputi properti, pergudangan, kargo, ritel, jasa kebandaraan, dan sebagainya.
Terkait dengan upaya memaksimalkan bisnis non-aero, AP II akan mengembangkan airport city dan aerotropolis. Salah satu kawasan yang akan dikembangkan adalah di sekitar Bandara Kualanamu seluas 200 hektare.
Di kawasan tersebut, AP II akan membangun kompleks perkantoran, hunian, hiburan, hotel , dan sebagainya. Untuk keperluan itu, perseroan akan menggandeng mitra internasional.
Mitra yang digandeng tidak hanya sebatas mengembangkan airport city, namun juga akan diajak untuk menjadikan Kualanamu sebagai hub internasional. Dengan demikian, akan bisa mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Saat ini sudah ada sekitar empat pihak yang menyatakan ketertarikannya untuk menjadi mitra dalam mengembangkan Kualanamu," jelas dia. (Bambang Priyo Jatmiko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News