Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sebanyak 210.000 ekor sapi lokal akan masuk Jakarta sepanjang tahun 2013. Seluruh sapi itu dipasok dari daerah-daerah penghasil komoditas sapi terbesar di Nusantara, seperti seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Tengah (NTT), Sulawesi Selatan, dan Bali.
Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Daerah penghasil komoditas sapi itu sudah menyetujui untuk memasok sapi ke Jakarta setelah dirinya mengirim surat. "Sudah saya surati dan mereka menyetujui," kata Joko Widodo kepada wartawan, Senin (11/2).
Jokowi berharap dengan dipasoknya daging lokal, akan bisa menekan mahalnya harga daging yang masih meresahkan pedagang dan pembeli.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani mengatakan, pihaknya akan segera menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan pemerintah daerah pemasok
"Kami difasilitasi oleh Kementerian Pertanian untuk melakukan koordinasi dengan daerah pemasok, nanti akan ada MoU antar gubernur," kata Ipih. Pasokan daging dari masing-masing daerah nantinya akan berbeda, karena disesuaikan dengan kemampuan daerah tersebut.
Menurut Ipih, stok daging sapi pada saat ini masih terbilang aman. Di rumah pemotongan hewan (RPH) di Jakarta setidaknya ada 1.000 ekor sapi yang dipotong sampai saat ini. Belum lagi ditambah pasokan daging sapi dari daerah sekitar seperti Tangerang dan Banten. "Kita sudah pantau, stoknya aman. Masih mencukupi untuk kebutuhan di Jakarta," ujarnya.
Kebutuhan daging sapi di Jakarta yakni mencapai 150 ton per hari. Sementara itu, kuota daging sapi impor untuk seluruh Indonesia sepanjang tahun ini mencapai 80.000 ton.
Sebanyak 32.000 ton diantaranya yakni berupa daging potong sementara sisanya berupa sapi hidup yang akan dikembangkan di daerah produsen. Saat ini harga daging di pasaran memang masih cukup tinggi yakni mencapai Rp 85.000-90.000 per kilogram.
Menanggapi hal itu, beberapa pedagang daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan, akan menunggu pasokan sapi potong itu ke Jakarta. Nur (57), salah seorang penjual daging, mengaku tak berani memiliki stok daging dalam jumlah banyak.
"Setiap hari saya cuma dua kuintal saja, karena pembeli makin sepi. Beberapa bulan lalu, saya bisa jual lima kuintal daging setiap hari," katanya.
Harapannya, dengan pasokan daging yang cukup harga jual daging tidak akan tinggi lagi sehingga penjualan kembali meningkat. "Lima bulan lagi kan masuk bulan Ramadan, biasanya permintaan naik. Kalau bisa harga jangan lebih dari Rp 70.000 per kg. Itu harga normalnya daging," katanya. (Sab/Warta Kota)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News