kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

2.200 warga masih tolak pembangunan PLTU Batang


Jumat, 28 Agustus 2015 / 16:35 WIB
2.200 warga masih tolak pembangunan PLTU Batang


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sekitar 2.200 warga Desa Karanggeneng, Batang, Jawa Tengah masih menolak proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang berkapasitas 2 x 1.00) Megawatt (MW).

Padahal hari ini (28/8), Presiden RI Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan PLTU Batang. Rohidi, salah satu warga Desa Karanggenan, Batang yang mewakili 2.200 warga lainnya mengatakan, hari ini tidak ada peletakan batu pertama.

"Tidak saya lihat peletakan batu pertama, cuma yang saya tahu Presiden menyuruh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera membebaskan lahan," ucapnya kepada KONTAN, Jumat (28/8).

Ia tetap menegaskan akan menolak pembebasan lahan tersebut. Saat ini, kata Rohidi, ada 12 hektare (ha) yang belum dibebaskan. Bahkan, ia sempat menggugat Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah terkait izin lokasi di daerah.

"Kami tidak pernah menyatakan kalau lahan sudah dibebaskan, dan saat itu kami lakukan somasi kepada Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo)," tegasnya.

Bahkan, rencananya hari ini warga akan menggelar aksi menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Namun rencana tersebut tidak diperbolehkan oleh pihak kepolisiam setempat. "Kami nelayan dan petani masih akan terus lakukan penolakan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×