Reporter: Noverius Laoli | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Untuk mendukung keberlanjutan sumberdaya alam perikanan, yang telah mengalami penurunan di beberapa lokasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menebar benih ikan di beberapa perairan umum, salah satunya di Danau Toba, Sumatera Utara.
Di danau terbesar di Indonesia ini, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) telah menebar sebanyak 22.000 ekor benih ikan Tawes, Nila dan Mas.
Penebaran benih ikan dilakukan untuk memperkaya stok ikan di alam dan mengantisipasi mulai langkanya beberapa jenis ikan tawar di alam.
Dulu, banyak ikan-ikan lokal seperti ikan Tawes, Nilem, Papuyu, dan Ikan Batak yang hidup dan berkembang biak di Danau Toba. Tetapi seiring bergulirnya waktu dan cara penangkapan yang buruk, populasi ikan-ikan lokal tersebut menyusut.
Nah, dengan teknologi pembenihan ikan lokal, maka produksi benih yang dihasilkan dapat di restocking atau di tebar kembali ke alam untuk memperkaya dan meningkatkan kembali sumber daya perikanan di perairan umum.
"Sehingga, perairan umum baik itu sungai, danau maupun waduk dapat kembali menjadi tumpuan masyarakat sekitarnya untuk meningkatkan pendapatan dan juga gizi masyarakat,” ujar Slamet Soebjakto, Dirjen PB, Senin (30/11).
Slamet menambahkan, jenis ikan yang ditebar di Danau Toba merupakan jenis ikan peraitan umum. Melalui restocking ini, KKP berharap akan terjadi keseimbangan alam dan lingkungan semakin terjaga.
Untuk itu dibutuhkan keterlibatan masyarakat sekitar dalam menjaga lingkungan, khususnya lingkungan perairan Danau Toba.
Pemerintah meminta masyarakat sekitar Danau Toba terus mengawal usaha ini dan mematuhi peraturan. Seperti penertiban karamba jaring apung (KJA) atau zonasi.
Bahkan, bila perlu, dilakukan moratorium KJA di Danau Toba, sehingga lingkungannya dapat kembali terjaga dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News