Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Meski lebih lambat dari target yang ditetapkan pada Maret 2016 lalu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kemtan) akhirnya mulai membuka lelang pengadaan sapi indukan impor sebanyak 50.000 ekor.
Saat ini, Kemtan telah membuka pendaftaran lewat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) sejak awal April 2016 dan akan ditutup pada pertengahan April 2016.
Sekretaris Direktorat Jenderal PKH Kemtan Riwantoro mengatakan, lelang saat ini masih dalam tahap prakualifikasi dan sejauh ini sudah ada 25 perusahaan yang tertarik dan tengah menyiapkan persyaratan untuk ikut lelang. "Perusahaan ini belum mendaftar secara resmi karena tengah mempelajari dan mempersiapkan persyaratan dulu," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/5).
Riwantoro belum bisa memastikan 25 perusahaan ini semuanya akan mendaftar. Namun, dia memastikan akan menyeleksi perusahaan yang berminat untuk menjadi pemenang lelang dan langsung mengimpor sapi paling lambat sebulan ke depan.
Sayang, Riwantoro enggan membeberkan siapa saja perusahaan yang sudah menyatakan ketertarikan pada impor sapi indukan senilai Rp 1,3 triliun tersebut.
Namun, dia mengatakan yang akan menjadi peserta lelang adalah perusahaan yang selama ini sudah terbiasa melakukan pengadaan sapi dari luar negeri, khususnya dari Australia. Sementara, opsi impor sapi indukan dari negara di luar Australia tidak dipilih lantaran butuh proses panjang untuk melengkapi administrasi.
Apalagi, Australia juga ternyata tidak setiap saat membuka pintu impor sapi indukan. Riwantoro bilang, bulan Mei mendatang, pemenang lelang harus langsung merealisasikan impor pengadaan sapi indukan ini. Sebab, jika terlambat, pengadaan baru dibuka lagi pada bulan September atau Oktober sehingga hasilnya tidak maksimal.
Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembada, Sumatera Selatan, Nugroho Budi Suprijatno siap menyediakan 382 ekor sapi pejantan untuk mempercepat perkawinan sapi indukan agar menghasilkan anak. Sebab selain dibagikan ke peternak rakyat, sebagian bakal disebar ke Balai Peternakan milik Kemtan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News