kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

300 Hotel di Bandung siap menggandeng pengamen


Rabu, 05 Februari 2014 / 06:35 WIB
300 Hotel di Bandung siap menggandeng pengamen
ILUSTRASI. Tekanan darah tinggi


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

BANDUNG. Tak kurang dari 300 hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, yang berada di bawah naungan Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat siap menampilkan talenta pengamen jalanan Kota Bandung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, merekomendasikan kepada seluruh pengusaha hotel dan restoran agar menampilkan talenta pengamen jalanan Kota Bandung yang diyakininya memiliki suara merdu dan kemampuan bermusik untuk menghibur para pengunjung.

"Itu belum termasuk restoran karena belum dikonsolidasikan, kalau hotel sudah konsolidasi dan sepakat," kata Ridwan, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/2). Lebih lanjut dia menambahkan, PHRI dan Pemerintah Kota Bandung telah menunjuk dua kelompok pengasuh pengamen yaitu KPJ dan seniman bangun pagi untuk menjadi kurator.

Kedua kelompok ini nantinya yang akan memilih pengamen yang pantas untuk tampil di hadapan pengunjung hotel. "Jadi yang modal tutup botol atau modal memaksa tidak akan lulus. Ini dilakukan supaya hotel juga bisa menerima kualitas musikalitas pengamen. Seperi pengamen idol saja," ujar Ridwan.

Jika telah terpilih pengamen-pengamen berkualitas yang pantas untuk tampil di hotel-hotel, mereka akan langsung dibayar tanpa perantara. "Langsung disewa sesuai perjanjian dan kemampuan hotel. Saya tidak ikut campur," kata Ridwan.

"Seburuk-buruknya kalau memang sama saja pendapatannya, minimal tidak harus panas-panasan di jalanan," kata Ridwan. Dia melakukan upaya tersebut untuk mensejahterakan warga Kota Bandung terutama kaum marjinal dengan berbasis ekonomi kerakyatan kreatif.

Untuk pemerataan ekonomi itu, kata Ridwan, dia mengimbau pengusaha hotel membuka pintu untuk kaum marjinal yang juga berusaha mencukupi kebutuhan ekonomi dari sektor pariwisata.

"(Selama ini) ada sekitar 6 juta wisatawan pertahun yang menghasilkan minimal Rp 6 triliun tapi larinya hanya ke pengusaha kaya saja, sementara masyarakat bawah ketiban macetnya saja," imbuh dia. (Putra Prima Perdana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×