kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

39 Tahun Dikelola PLN, PLTP Kamojang Tetap Andal Hasilkan Energi Bersih


Minggu, 25 Juli 2021 / 12:56 WIB
39 Tahun Dikelola PLN, PLTP Kamojang Tetap Andal Hasilkan Energi Bersih
ILUSTRASI. Kontan - PLN Kilas Industri Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Di tengah pandemi COVID-19, PLN melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang tak henti untuk tetap menghadirkan kebaikan bagi negeri dan menggerakkan ekonomi kerakyatan. Kehadiran PLTP Kamojang POMU (Power Generation O&M Services Unit) tak sekadar mendukung sistem kelistrikan nasional, tapi juga menghadirkan energi yang menggerakkan masyarakat lokal untuk bisa berdaya dan mandiri.

Agung Murdifi, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, mengatakan, “Tidak hanya menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, kami ingin kehadiran PLTP Kamojang dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar.”

Selama ini PLTP Kamojang POMU aktif mengembangkan budi daya tanaman Kopi Pelag bersama masyarakat sekitar di kaki Gunung Papandayan oleh mitra binaan. Selain untuk kepentingan ekonomi komoditas kopi, area tanam ini juga sebagai upaya pencegahan longsor dan area tangkapan air yang selanjutnya berfungsi sebagai natural recharge sumber uap panas bumi.

Selain Kopi Pelag, dikembangkan juga program budi daya dan pengolahan kopi Kamojang berbasis masyarakat. Melibatkan kelompok rentan seperti janda, program ini menjadi salah satu tumpuan penggerak ekonomi masyarakat.

Kontan - PLN Kilas Industri Online

Terintegrasi dengan program budi daya dan pengolahan kopi, dikembangkan pula budi daya jangkrik yang memanfaatkan limbah kopi dan pertanian sayur yang ada. Hasilnya, mitra binaan PLTP Kamojang POMU ini dapat memasarkan produknya ke toko pakan dan peternak di sekitar Garut dan Bandung.

Selain itu, PLTP Kamojang POMU juga menghadirkan program budi daya ikan nila. Program ini bahkan tak hanya berhenti hingga budi daya ikan nila, tapi juga hingga menghasilkan produk Nila Goreng Kemasan yang meningkatkan nilai tambah program.

Berbagai program lain yang juga dilakukan adalah pengelolaan Bank Sampah hingga pembuatan Galeri Lapasan Sabilulungan yang jadi sentra pemasaran produk binaan CSR PLTP Kamojang POMU.

Perjalanan menghadirkan energi panas bumi di Kamojang membutuhkan waktu yang tak singkat. Butuh waktu panjang hingga akhirnya PLTP Kamojang Unit 130 MW berhasil beroperasi pada tahun 1982.

Terinspirasi oleh keberhasilan Italia menggunakan panas bumi untuk energi listrik, pada tahun 1918 JB Van Dijk, salah seorang guru di HBS Bandung, menggagas pembangunan energi panas bumi di era kolonial. Gagasannya dimulai dengan tulisan berjudul “Krachtbronnen in Italie” atau “Kekuasaan di Italia” yang terbit di majalah Koloniale Studien.

Akhirnya pada tahun 1926 Pemerintah Hindia Belanda menggelontorkan dana untuk melakukan pengeboran di lapangan Kamojang. The Netherland East Indies Vulcanologycal Survey ditugasi untuk melakukan pengeboran. Selanjutnya beberapa tahun kemudian, bersama dengan perusahaan asal Selandia Baru Geothermal Energy New Zealand Ltd., eksplorasi pun dimulai, dan PLTP Kamojang baru beroperasi pada tahun 1982.

Dalam kurun waktu lima tahun kemudian, PLTP Kamojang unit 2 dan Unit 3 pun beroperasi mendukung sistem kelistrikan Indonesia di Jawa Barat.

PLTP Kamojang dengan kapasitas daya mencapai 140 MW terintegrasi bersama dengan PLTP Darajat 55 MW dan PLTP Gunung Salak 180 MW dalam PLTP Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU) 375 MW. Dengan 4 unit PLTP dari PLTP Darajat dan PLTP Gunung Salak, PLTP Kamojang POMU kini mengelola total 7 unit PLTP.

PLTP Kamojang POMU merupakan salah satu andalan kelistrikan nasional yang dimiliki PT PLN (Persero). Melalui PT Indonesia Power sebagai anak usaha PLN, operasi dan pemeliharaan PLTP Kamojang POMU terus dilakukan untuk memastikan keandalan listrik bagi kepentingan pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia. Bahkan, dalam pengelolaan Indonesia Power, PLTP Pertama di Indonesia ini menunjukkan kinerja terbaiknya, yakni pada tahun 2020 kapasitas produksinya mencapai 2.778 MWh.

“PLTP Kamojang masih menjadi salah satu PLTP terbaik di Indonesia. Bahkan, PLTP Kamojang POMU ini menjadi contoh dan melakukan transfer knowledge dengan PLTP lain yang ada di Indonesia,” ujar Agung Murdifi.

Berkat upaya tak kenal lelah dalam menghadirkan energi listrik sekaligus menghidupkan perekonomian di sekitarnya, PLTP Kamojang berhasil memenangkan berbagai penghargaan, antara lain Penghargaan Proper Hijau sejak 2008 hingga 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lalu penghargaan Proper Emas dari 2019 hingga 2020. Proper Emas adalah penghargaan terbaik bagi usaha yang menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Pada tahun 2020, PLTP Kamojang POMU pun berhasil meraih penghargaan Indonesian CSR Award Kategori Platinum. Ini membuktikan Tanggung Jawab Sosial yang kami lakukan berjalan dengan sangat baik,” ucap Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×