kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

4 Importir sapi dari Australia palsukan dokumen


Selasa, 04 September 2012 / 17:12 WIB
4 Importir sapi dari Australia palsukan dokumen
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) seksi 1 di Gresik, Jawa Timur, Selasa (24/11/2020). ANTARA FOTO/Moch Asim/foc.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Badan Karantina Nasional mengaku telah menemukan impor sapi hidup yang tidak sesuai dengan dokumen impor. Impor sapi hidup tersebut diketahui berasal dari Australia.

Kepala Badan Karantina Nasional Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengungkapkan, empat importir yang diduga menyalahi aturan itu adalah; Austasia, Adace, GLC dan AGP.

"Seharusnya impor bibit (sapi hidup yang digemukkan untuk induk), tapi setelah dicek adalah sapi bakalan (sapi hidup yang digemukkan untuk daging)," kata Banun, Selasa (4/9).

Menurut Banun, Badan Karantina Nasional menemukan ada 118 kontainer yang diduga menyalahi prosedur impor sapi. Diketahui, Surat Persetujuan Impor (SPI) tidak sesuai dengan isi kontainer.

"Sesuai peraturan jika tidak dilengkapi dengan dokumen maka kami (Badan Karantina) menolaknya," jelas Banun.

Merujuk pada 118 kontainer daging sapi yang ditahan di Tanjung Priok, ada 35 kontainer dari 118 kontainer berukuran 40 feet, sementara sisanya 83 kontainer berukuran 20 feet.

Jika rata-rata kontainer ukuran 40 feet berisi sekitar 26-30 ton dan kontainer 20 feet berisi sekitar 20-22 ton, maka tonase keseluruhan daging sapi impor tersebut berjumlah antara 2.570-2.876 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×