kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

75% transaksi online di Asia Tenggara terjadi di aplikasi mobile


Jumat, 09 November 2018 / 21:19 WIB
75% transaksi online di Asia Tenggara terjadi di aplikasi mobile
ILUSTRASI. Peluncuran Shopfest 2018


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dominasi ponsel saat ini telah banyak mengubah pola perilaku konsumen dalam beberapa aspek, termasuk dalam berbelanja di platform e-commerce. Google dan Temasek memperkirakan lebih dari 90% pengguna internet di Asia Tenggara menggunakan telepon pintar (smartphone) sebagai perangkat utama.

Disamping itu, studi e-commerce dari Frost & Sullivan’s juga menguatkan bahwa saat ini terjadi peningkatan tren konsumen yang semakin suka menggunakan aplikasi mobile.

Berdasarkan studi Shopback baru-baru ini, terkait dominasi aplikasi ponsel di industri e-commerce, aplikasi ponsel menyumbang traffic paling banyak di platform e-commerce saat ini. Munculnya fitur inovasi di platform e-commerce guna menciptakan aktivitas lain selain melakukan pembelian, menjadi salah satu alasan peningkatan traffic melalui aplikasi ponsel.

Seperti, Shopee Shake, yang mengharuskan pengguna untuk menggoyangkan perangkat seluler mereka secepat mungkin. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 100.000 pengguna berpartisipasi hanya dalam beberapa hari setelah peluncurannya.

Selain itu, ada fitur Slash it dari Lazada, yang diluncurkan bersamaan pada Shopfest di September 2018. Fitur ini membuat pengguna mengajak lebih banyak temannya untuk mendapatkan lebih banyak potongan harga

Indra Yonathan, Country Head of Shopback Indonesia mengatakan selain meningkatkan traffic di platform e-commerce, aplikasi ponsel juga terbukti mampu meningkatkan volume pemesanan secara online.

“Data transaksi Shopback menunjukkan, aplikasi ponsel menyumbang ¾ volume pemesanan secara online. Dari lima negara di database Shopback, Indonesia tercatat sebagai negara kedua yang menampilkan preferensi terkuat dalam hal pembelian melalui aplikasi mobile, setelah Thailand,” ujarnya dalam rilis, Jumat (9/11).

Disamping itu, menurut Yonathan, peningkatan volume pemesanan di platform e-commerce juga tidak lepas dari beragam inovasi pemasaran dari pelaku e-commerce, seperti pelaksanaan festival belanja online.

“Beragam jenis festival belanja dari pelaku e-commerce, yang menawarkan promo khusus serta potongan harga, masih menjadi bagian penting bagi para pelaku online ritel, seperti festival belanja 11.11 dan Harbolnas pada 12 Desember mendatang. Festival belanja ini menyumbang revenue paling besar selama periode akhir tahun. Berdasarkan data Shopback, revenue yang dihasilkan satu hari festival belanja ini, setara dengan ¾ revenue sebulan di 2017.”

Shopback merupakan platform gaya hidup yang mendukung masyarakat untuk dapat belanja hemat dan cermat, dengan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan kepada konsumen.

Shopback memberikan cashback hingga 30% kepada masyarakat yang melakukan pembelian di platform Shopback. Bukan itu saja, Shopback juga memberikan informasi mengenai promo-promo yang sedang berlangsung di platform mitra e-commerce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×